Sumbar  

Warga Salimpek Sampaikan Keluhan ke Bupati Solok Soal Harga dan Kelangkaan Gas

Bupati Solok Epyardi Asda dalam kegiatan Alek Nagari Mambadak Masjid Baitul Ikhlas Tanjung Balik di Nagari Salimpek, Minggu (9/7/23).

Arosukapost.com, Solok- Warga Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, mengeluh atas kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kg di daerah tersebut. Tak hanya langka, harganya pun jauh dari harga yang direkomendasikan oleh pemerintah.

Hal ini terungkap saat sesi tanya jawab Bupati Solok Epyardi Asda bersama warga Nagari Salimpek dalam kegiatan Alek Nagari Mambadak Masjid Baitul Ikhlas Tanjung Balik di Nagari Salimpek, Minggu (9/7/23).

“Kami mempertanyakan kelangkaan gas elpiji 3 kg, Pak. Sekarang di daerah kami ini telah terjadi kelangkaan, bahkan bukan itu saja, harganya di sini juga sangat mahal dan jauh dari harga jual yang direkomendasikan oleh pemerintah, yakni dijual oleh pengecer sampai Rp35 ribu per tabungnya,” keluh salah satu niniak mamak setempat, Sujardi Lelo Sati.

Baca juga :  Sukseskan Pemilu Serentak, Pemkab Solok Melalui Kesbangpol Siapkan Desk Pemilu 2024

“Padahal harga subsidi untuk rakyat kecil ini cuma Rp17 ribu per tabungnya. Untuk itu kami mempertanyakan bagaimana solusinya, Pak,” lanjut Lelo Sati.

Menjawab pertanyaan tersebut, Epyardi menyebut dirinya akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut melalui dinas terkait, yakni Dinas Koperindag. Baik mengenai kelangkaan, maupun tingginya perbedaan harga dari harga yang direkomendasikan.

“Dinas Koperindag tolong masukan ini dicatat dan ditindaklanjuti segera,” instruksi Bupati kepada perwakilan Dinas Koperindag yang hadir di acara itu.

Baca juga :  Bupati Sutan Riska Bersama Kapolres dan Kajari Tinjau Pasar “Pabukoan” Pulau Punjung

“Ini akan menjadi masukan bagi kami, karena hal ini sifatnya pendistribusian, sementara Pemda tidak ada kewenangan langsung dalam hal itu. Tapi yakinlah kami akan berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk kita semua,” jelasnya.

“Itu akan menjadi masukan bagi saya, bahwa di sini gas subsidi tidak masuk. Nanti itu kita akan follow up secepatnya melalui Dinas Koperindag. Dan dinas tolong juga dibantu. Nanti kita akan komunikasikan dengan distributornya, kalau bisa ada putra asli sini yang bisa jadi distributor, sehingga tidak ada lagi terjadi kelangkaan,” tegas Epyardi Asda. (NG)