Arosukapost.com – Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada pendonor darah sukarela yang telah melakukan donor darah sebanyak 100 kali. Acara penganugerahan tersebut berlangsung di Jakarta dan dihadiri oleh para penerima penghargaan serta sejumlah pejabat penting.
Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin menyampaikan beberapa langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan stok darah nasional.
“Pertama, gencarkan sosialisasi dan promosi tentang pentingnya donor darah kepada masyarakat,” kata Wapres.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah dan memperluas partisipasi dalam kegiatan donor.
Selain itu, Wapres juga menekankan pentingnya meningkatkan edukasi dan pengetahuan tentang kegiatan Palang Merah.
“Kedua, tingkatkan edukasi dan pengetahuan tentang kegiatan palang merah,” ujarnya. Edukasi yang baik akan membantu masyarakat memahami prosedur dan manfaat donor darah, sehingga dapat mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi.
Ma’ruf Amin juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk menjamin keamanan dan ketersediaan darah.
“Ketiga, kolaborasi intensif antara kementerian dan lembaga diperkuat agar keamanan dan ketersediaan darah terjamin,” tambahnya.
Sinergi antar instansi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan stok darah nasional.
Lebih lanjut, Wapres mengajak kalangan dunia usaha dan organisasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam kegiatan donor darah.
“Keempat, pelibatan kalangan dunia usaha atau organisasi masyarakat dalam kegiatan donor darah,” tegas Ma’ruf Amin.
Dukungan dari sektor swasta dan organisasi masyarakat dapat memperluas cakupan dan efektivitas kegiatan donor darah.
Di akhir pidatonya, Ma’ruf Amin berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus mendonorkan darah.
“Saya berharap penghargaan ini dapat memotivasi dan menginspirasi masyarakat untuk turut membantu sesama yang membutuhkan darah dan menjadikan kegiatan donor darah sebagai kebiasaan yang rutin dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.
Penganugerahan ini tidak hanya merupakan bentuk penghargaan terhadap para pendonor, tetapi juga sebagai upaya untuk mendorong partisipasi lebih luas dalam kegiatan sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. (end)
