Sumbar  

Tragedi Banjir Bandang Galodo di Nagari Sungai Jambu: Kerugian Besar dan Harapan Pembangunan Jembatan Darurat

Arosukapost.com – Kecamatan Pariangan, Nagari Sungai Jambu, Sumatera Barat, dilanda tragedi banjir bandang Galodo pada hari Minggu siang yang menyebabkan kerusakan parah dan kehilangan. Banjir bandang ini telah mengakibatkan:

Kehilangan Warga:
Dua warga dilaporkan hilang, En (58 tahun) dan Abi (21 tahun).

Kerusakan Rumah:
Sebanyak 15 unit rumah hanyut terbawa arus banjir.

Kendaraan Hanyut:
Sebuah mobil Fortuner milik Hj. Anis dan 10 unit motor Honda juga ikut hanyut.

Jembatan Putus:
Empat jembatan, yaitu Jembatan Lona Taluak, Jembatan Pulai depan MTSN 7 Tanah Datar, Jembatan Lona Ampang, dan Jembatan Lona Aro, mengalami kerusakan total.

Baca juga :  Sumbar Semakin Rawan Bencana Banjir dan Longsor, Athari Minta Segera Selidiki Penyebabnya

Fasilitas Pendidikan dan Ibadah:
MTSN 7 Sungai Jambu dan sebuah mushalla hanyut, dengan hanya dua lokal yang tersisa dalam kondisi parah.

Ternak Hilang:
Empat ekor sapi juga ikut hanyut terbawa banjir.

Dampak dari bencana ini sangat dirasakan oleh masyarakat setempat, yang kini kehilangan tempat tinggal, sarana transportasi, dan akses ke fasilitas umum.

Situasi ini diperparah dengan putusnya akses jalan utama yang menghubungkan Nagari Sungai Jambu dengan daerah lain, memutus rantai distribusi dan komunikasi.

Melalui Bapak Bupati Tanah Datar, Eka Putra, SE.MM, masyarakat Nagari Sungai Jambu meminta agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk segera membangun jembatan darurat. Pembangunan jembatan ini sangat krusial untuk memulihkan akses dan mempercepat proses evakuasi serta distribusi bantuan.

Baca juga :  8.859 Pelajar Dharmasraya Terima Seragam Sekolah dari Bupati Sutan Riska

Kondisi ini membutuhkan respons cepat dan efektif dari semua pihak terkait. Bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan untuk membantu warga yang terdampak.

Selain itu, upaya rekonstruksi dan rehabilitasi jangka panjang harus segera direncanakan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak dan memperkuat sistem mitigasi bencana di wilayah tersebut. (…)