Sumbar  

Terkuak! Alasan Luas Sawah Pesisir Selatan Turun

Salah satu Sawah yang berada diwilayah Pessel
Salah satu Sawah yang berada diwilayah Pessel

Arosukapost.com – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Madrianto, meluruskan informasi terkait pengurangan luas baku sawah di wilayahnya. Ia menjelaskan bahwa anggapan pengurangan tersebut terjadi akibat perbedaan metode penghitungan.

Sebelum tahun 2020, metode penghitungan luas baku sawah di Sumatera Barat, termasuk Pessel, masih menggunakan sistem “eye shadow” atau pandangan mata. Namun, sejak 2019, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) menerbitkan Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 686/SK-PG. 03.03/XII/2019 tentang Penetapan Luas Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019 Sumatera Barat.

Keputusan tersebut mengubah metode penghitungan menjadi menggunakan citra satelit. Peralihan metode ini berakibat pada perubahan luas baku sawah di seluruh Sumatera Barat, termasuk Pessel.

Baca juga :  Rahasia Dibalik Prestasi Kader Posyandu Koto Sani, Apa Ya?

“Luas baku sawah di Sumatera Barat sebelum Kepmen ATR terbit seluas 226.377 hektar, dan setelah Kepmen ATR terbit menjadi 194.282 hektar. Ini bukan pengurangan, tapi penyesuaian data dengan metode yang lebih akurat,” jelas Madrianto, Kamis (4/7/24)

Dampak perubahan metode penghitungan ini juga terjadi di Pessel. Sebelumnya, luas baku sawah di Pessel tercatat 30.317 hektar. Setelah Kepmen ATR terbit, luasnya menjadi 23.885,09 hektar.

“Pengurangan ini bukan berarti sawah di Pessel hilang, tapi karena metodologi penghitungan yang berbeda,” tegas Madrianto.

Baca juga :  Persiapan Pemungutan Suara Ulang DPD Sumatera Barat 2024: KPU dan Bawaslu Gelar Rapat Koordinasi

Lebih lanjut, Madrianto menjelaskan bahwa Kepmen ATR juga mengatur tentang pembaruan data luas baku sawah setiap tiga tahun sekali. Pada tahun 2024, luas baku sawah di Pessel kembali mengalami perubahan menjadi 22.782,49 hektar.

“Perubahan ini berdasarkan kesepakatan verifikasi aktual ketidaksesuaian lahan sawah yang dilindungi dengan rencana tata ruang antara Kementerian ATR/BPN dengan Pemerintah Daerah,” ujarnya.

Madrianto menghimbau masyarakat untuk tidak termakan isu miring terkait pengurangan luas baku sawah di Pessel. Ia memastikan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan di wilayahnya. (…)