Arosukapost.com – Kegiatan yang berlangsung di Nagari Sariak Alahan Tigo pada Jum’at, 28 Juni 2024, menampilkan Drs. H. Syahrul Wirda, MM dalam peran pentingnya sebagai tokoh ulama kharismatik. Syahrul Wirda hadir dalam rangka kegiatan Moderasi Beragama dan acara Mamadak Masjid, sebuah tradisi untuk mengumpulkan dana pembangunan masjid di Jorong Si Anggai Anggai.
Acara dimulai dengan iring-iringan ratusan masyarakat, termasuk siswa dari SD setempat, menuju masjid. Kehadiran masyarakat memenuhi ruang masjid dan halaman luar, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan tersebut.
Syahrul Wirda dalam sambutannya mengajak seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, dan pemerintahan Nagari untuk bersama-sama memajukan masjid tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam aspek kegiatan keagamaan sehari-hari. Beliau dikenal dengan cara penyampaian yang menyejukkan dan karismanya sangat dinantikan dalam acara ini.
Pada kesempatan yang sama, Camat Hiliran Gumanti Kabupaten Solok, ZulBakti, S.Pd., MM mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama atas penunjukan Jorong Sianggai Anggai sebagai Kampung Moderasi Beragama. Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi jorong-jorong lain di Kecamatan Hiliran Gumanti.
Turut hadir dalam acara tersebut berbagai tokoh masyarakat, termasuk Anggota DPRD Kabupaten Solok, Efdizal, SH, MH, yang juga diiringi oleh Anggota DPRD terpilih, Drh. Basrizal. Efdizal menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Sariak Alahan Tigo yang telah memberikan amanah untuk dipilih dalam dua periode serta menyampaikan harapannya untuk terpilihnya satu lagi putra terbaik dari daerah tersebut.
Lebih lanjut, Efdizal menekankan pentingnya persatuan dalam membangun Hiliran Gumanti menuju masa depan yang lebih baik, di luar konteks politik yang biasa, dengan mengajak semua pihak untuk bekerja sama lebih erat dengan pemerintah daerah dalam upaya pembangunan.
Efdizal juga mengapresiasi kontribusi Syahrul Wirda, MM sebagai tokoh dari bagian selatan yang dapat berperan dalam pembangunan Kabupaten Solok, mengingat pengalamannya dalam memimpin Kementerian Agama dan perannya sebagai seorang pamong yang dihormati. (SD)
