Arosukapost.com – Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan bahwa program makan siang gratis yang dijanjikannya jika terpilih sebagai presiden sudah diuji coba di Sukabumi, Jawa Barat. Dari uji coba tersebut, ia menemukan banyak anak yang membawa pulang lauk makan siang gratis untuk keluarga mereka di rumah.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri acara Silaturahmi Kebangsaan Bersama Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Sabtu, (2/3/2024). Prabowo mengaku terharu melihat kondisi anak-anak yang masih peduli dengan keluarga mereka.
“Kita sudah mulai program uji coba makan siang gratis di daerah Sukabumi tepatnya di Kampung Cikembang, dua jam dari ibu kota. Dan kenyataan, bahwa anak-anak itu makan tapi lauknya kadang dibungkus dibawa ke rumah untuk keluarganya,” kata Prabowo seperti dikutip dari Kompas.com
Prabowo menjelaskan bahwa program makan siang gratis ini bertujuan untuk memberikan gizi yang cukup bagi anak-anak Indonesia, termasuk yang masih dalam kandungan ibunya dan selama sekolah sampai dewasa. Ia mengatakan bahwa hampir 25 persen anak-anak di Indonesia tidak makan sarapan pagi.
“Kenapa? Hampir 25 persen tidak makan pagi tiap hari. Ini adalah tragedi nasional. Ini adalah kejahatan terhadap anak-anak kita,” ujar Prabowo.
Prabowo berjanji bahwa jika ia terpilih sebagai presiden, ia akan mengalokasikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk program makan siang gratis. Ia juga akan membeli hasil panen petani dan nelayan untuk dijadikan bahan makanan bagi anak-anak.
“Kita akan beli hasil panen petani kita, hasil tangkapan nelayan kita, dan kita akan berikan makan siang gratis untuk anak-anak kita. Ini adalah program yang sangat sederhana tapi sangat penting untuk masa depan bangsa kita,” tutur Prabowo.
Program makan siang gratis Prabowo ditargetkan untuk 82,9 juta orang, yang terdiri dari anak usia dini, murid SD, SMP, SMA, SMK, santri di pesantren, dan ibu hamil. Prabowo mengklaim bahwa program ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengatasi masalah kemiskinan, kematian ibu hamil, kurang gizi, dan stunting.
