Polemik Dualisme Kepemimpinan Ormas SAS, Bupati Solok: Saya Siap Menjembatani

Bupati Solok, Epyardi Asda saat dikunjungi Ketua Bidang Hukum Dan Advokasi DPP SAS beserta anggota Jumat (11/3/22) di balairung rumah dinas bupati
Bupati Solok, Epyardi Asda saat dikunjungi Ketua Bidang Hukum Dan Advokasi DPP SAS beserta anggota Jumat (11/3/22) di balairung rumah dinas bupati

Arosukapost.com, Solok- Pengurus ormas Sulit Air Sepakat (SAS), mendatangi Bupati Solok, Epyardi Asda, pada Jumat (11/3/22) di balairung rumah dinas bupati. Kedatangan SAS dalam rangka menyampaikan persoalan dualisme kepemimpinan yang terjadi di tubuh ormas tersebut.

Ketua Bidang Hukum Dan Advokasi DPP Sulik Aia Sepakat mengungkapkan maksud dan tujuan kedatanganya bersama anggota SAS untuk menyampaikan persoalan dualisme kepemimpinan yang terjadi di tubuh Ormas SAS.

Dualisme kepemimpinan Ormas terbesar di Nagari Sulit Air yang memiliki 94 cabang (DPC) yang tersebar di seluruh Indonesia, dan memiliki 4 DPC di luar negeri itu, terjadi antara kubu Samsuddin Mukhtar dan Hapy Bone Zulkarnain.

Baca juga :  Pembukaan Lomba Serba Ikan Tingkat Kabupaten Solok Tahun 2023

Menurutnya kepengurusan SAS yang lama Samsuddin Mukhtar masih sah, sementara kepengurusan SAS yang baru Hapy Bone Zulkarnain juga mengklaim sebagai kepengurusan SAS yang sah pula.

“Dualisme kepemimpinan terjadi di organisasi ini. Persoalan ini juga sudah sampai ke ranah hukum (PTUN Jakarta Pusat),” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia meminta Bupati menjadi mediator terkait dualisme kepemimpinan SAS.

“Pihaknya (Samsuddin Mukhtar) juga sudah meminta kepada pihak Hapy Bone Zulkarnain untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut,” ucap Afdal.

Sementara itu Bupati Solok. Epyardi Asda mengatakan, sebagai seorang bupati, ia harus independen, netral dan tidak memihak kepada salah satu pihak.

Baca juga :  Polres Pariaman Tangkap Seorang Pria Kasus Dugaan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

“Saya mengharapkan semuanya kembali akur dan damai dan menemukan solusi dalam menyelesaikan permasalahan dualisme kepemimpinan tersebut,” harap Epyardi.

Dalam persoalan ini, Bupati akan siap membantu menjembatani agar ke dua belah pihak menemukan solusi dan titik terang permasalahan tersebut.

“Apabila nanti ada agenda para perantau Sulit Air pulang ke kampung, terutama para pengurus SAS mengagendakan pertemuan, saya bersedia diundang untuk hadir menjadi mediator. Saya dan juga pemerintah daerah mengharapkan para perantau terutama yang tergabung dalam Ormas SAS bisa memberikan kontribusi bagi kampung halaman dan juga Kabupaten Solok,” tutup Bupati Solok.

Pewarta: Nofri Guntala
Editor : Nofri Guntala