Penutupan Télam: Langkah Kontroversial Presiden Milei dan Dampaknya terhadap Kebebasan Pers

Arosukapost.com – Buenos Aires, Argentina Dalam sebuah langkah yang mengejutkan dan kontroversial, Presiden Argentina Javier Milei telah mengumumkan penutupan Télam, agensi berita pemerintah yang telah beroperasi selama 80 tahun. Keputusan ini diambil dengan alasan bahwa Télam telah menjadi pemborosan sumber daya dan agen propaganda untuk gerakan Kirchnerisme.

Pada hari Minggu, 3 Maret 2024, belasan aparat kepolisian mengepung dan menutup dua gedung kantor redaksi Télam di Buenos Aires. Keesokan harinya, sekitar 770 karyawan menerima email yang menyatakan “pembebasan kerja” selama tujuh hari.

Menurut Tomás Eliaschev, delegasi serikat buruh Télam, tindakan ini merupakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kebebasan berekspresi di Argentina¹. Eliaschev mengkritik cara penutupan yang dilakukan secara diam-diam dan di malam hari, serta mengubah kode akses tanpa pemberitahuan.

Baca juga :  Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah dan Kunjungi Pasar Kawat di Sumatra Utara

Presiden Milei sebelumnya telah menyatakan di hadapan Kongres bahwa Télam akan ditutup karena dianggap telah digunakan sebagai alat propaganda Kirchnerist selama beberapa dekade terakhir.

Reaksi dari berbagai pihak terhadap penutupan ini sangatlah bervariasi. Para jurnalis dan pekerja media mengecam tindakan pemerintah sebagai upaya untuk membungkam kebebasan pers. Sementara itu, pendukung Milei menganggap langkah ini sebagai upaya untuk menghemat anggaran dan menghilangkan bias politik dalam pemberitaan.

Baca juga :  Malaysia Membuka Pintu Lebar untuk Investasi dari Jerman dan Eropa

Penutupan Télam juga menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depan kebebasan pers di Argentina. Organisasi-organisasi internasional yang bergerak di bidang kebebasan pers dan hak asasi manusia telah menyuarakan keprihatinan mereka dan meminta pemerintah Argentina untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

Dampak dari penutupan Télam tidak hanya dirasakan oleh para karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka, tetapi juga oleh masyarakat Argentina yang kehilangan salah satu sumber berita yang telah lama menjadi bagian dari sejarah negara tersebut. (Ly)