Sumbar  

Pengrajin Tenun di Kabupaten Solok Hanya Andalkan Pameran sebagai Media Pemasaran

Warmayusni, pengrajin tenun asal Nagari Tarung-tarung, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok.
Warmayusni, pengrajin tenun asal Nagari Tarung-tarung, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok.

Arosukapost.com, Solok- Warmayusni, atau biasa dipanggil War asal Nagari Tarung-tarung, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, terlihat begitu cekatan menyusun helai demi helai benang yang terpampang di depan panta (alat tenun tradisional) miliknya. Kakinya bergerak seirama dengan jari tangannya menyisir benang membentuk motif tertentu.

Alat yang dia dapatkan adalah bantuan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Solok pada tahun 2017 silam.

Rutinitas ini dilakukan dari tahun 2017 sampai sekarang, tetapi tidak beberapa tenun yang bisa dia kerjakan karena untuk melakukan pembuatan kain tenun ini hanya bisa dikerjakan pada malam hari. Sebab, siangnya ia harus pergi ke ladang.

Baca juga :  MAN 1 Solok Plus Keterampilan Gelar Pelepasan dan Wisuda Tahfizh 2022/2023

“Saya sudah biasa merangkai benang-benang ini sejak mengikuti pelatihan tenun dan diberikan bantuan dari Dinas Koperindag (berupa) alat tenun tradisional pada tahun 2017. Tapi dari dulu sampai sekarang kami pelaku IKM tenun tradisional masih memiliki kendala pemasaran, mengakibatkan cakupan jualan produk hanya terbatas,” ujar Ibu War.

“Kendala yang selama ini didapatkan adalah dari segi pemasaran, saya ikut pameran kalau diundang saja, kalau tidak diundang kita belum mampu menyewa stand, biaya pameran mahal,” ungkapnya lagi pada Senin (22/8/22).

Lebih lanjut, Ibu War juga menyampaikan harapannya agar pemerintah membantu kelompok tenun yang ada dengan memberi bantuan benang, karena diketahui harga benang cukup mahal bagi pelaku tenun seperti Ibu War. “Makanya kami belum mampu membeli benang sendiri, kita kerja sama dengan daerah Silungkang dan hasilnya kita persenan,” katanya.

Baca juga :  Praktek Lapangan, Sekretariat DPRD Kabupaten Solok Sambut Tiga Siswa SMK 2 Gunung Talang

Di tempat berbeda, Pemerintah Nagari Tarung-tarung melalui Sekretaris Nagari Handropen, A.Md mengatakan, jika masyarakat hanya fokus membuat kain tenun, hasilnya tidak akan cukup untuk menghidupkan ekonomi keluarga, di samping peralatannya mahal, pemasarannya pun tidak memadai.

“Kami berharap adanya pelatihan lagi soal tenun untuk menambah motif dan lainnya. Pemerintah daerah mau memberikan bantuan lagi seperti membeli alat tenun benang dan lain-lain,” tutup Handropen.