Pandangan Filosofis “Pasti ada harapan” : Cermin Masa Kini, dan Mimpi Masa Depan.

Penulis : Panji Utama Silva, S.H. M.Kn

Arosukapost.com – Harapan adalah salah satu aspek paling mendasar dari kehidupan manusia. Tanpa harapan, kita akan kehilangan motivasi, tujuan, dan impian untuk meraih hal-hal yang lebih baik. Sejalan dengan itu, Sejak zaman kuno hingga masa kini, harapan selalu menjadi pendorong manusia untuk mencapai kesuksesan dan perbaiki keadaan. Harapan adalah aspirasi yang berfungsi sebagai penunjuk jalan ditengah kegelapan ketidakpastian. Ia muncul dari keyakinan bahwa masa depan dapat berbeda dari masa lalu atau masa kini.

Harapan melampaui batasan ruang dan waktu, memungkinkan kita melihat peluang dan potensi dimasa depan. Sifatnya yang abstrak menjadikannya fenomena yang unik, karena harapan dapat mengubah persepsi dan tindakan kita dalam menjalani hidup.

Disini kita melihat sifat yang unik dari harapan, karena ia melampaui batasan-batasan fisik dan waktu. Ia muncul dari keyakinan bahwa masa depan memiliki potensi untuk berbeda dan lebih baik dari masa lalu atau masa kini.

Baca juga :  Cloud Storage, Solusi Penyimpanan Ponsel Masih Kurang

Sebagai aspirasi, harapan memberikan arah dan tujuan dalam hidup kita. Dalam situasi ketidakpastian dan kegelapan, harapan menjadi penunjuk jalan yang memberi kita semangat dan motivasi untuk terus maju. Pandangan kita terhadap dunia dapat berubah. Kita melihat peluang dan potensi dimasa depan, dan ini memperngaruhi sikap dan tindakan kita saat ini.

Harapan dapat mendorong kita untuk mengbil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan impian dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Saya berpandangan, harapan itu memiliki tiga tahap, yaitu.

1. Harapan Dasar ( Basic Hope ):

Tahap ini menyoroti harapan manusia dalam menjaga ketahanan pribadi dan kemampuan individu dalam berinteraksi secara sosial. Harapan dasar mencangkup aspek psikologis dan sosial manusia yang mendasar, seperti pengembangan karakter, keterampilan interpersonal, dan kemampuan adaptasi. Harapan ini bertumpu pada keberhasilan pribadi dalam mencapai kesejahteraan dan keharmonisan dalan lingkungan sosial.

Baca juga :  Kejujuran dalam Persahabatan, Pondasi Kokoh Hubungan yang Sejati

2. Interemediate Hope:

Tahap ini berkaitan dengan harapan manusia sebagai makhluk berpikir dan mengembangkan pertimbangan moral serta ide-ide yang berkaitan dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Interemediate Hope mencakup aspek kreativitas, inovasi, dan aspirasi manusia untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat dan dunia. Harapan ini mendorong eksplorasi dan pengembangan pengetahuan, serta penerapan nilai-nilai moral yang lebih baik.

3. Ultimate Hope:

Tahap ini melibatkan dimensi teologis atau spiritualitas manusia. Ultimate hope adalah harapan puncak yang mencangkup keyakinan manusia terhadap sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri, seperti keberadaan Tuhan atau kekuatan transenden lainnya. Harapan ini menyoroti aspek metafisik dalam pencarian manusia akan makna hidup, tujuan yang lebih tinggi, dan jawaban atas pertanyaan eksistensial. Ultimate hope memberikan pandangan yang melampaui dunia materi dan mengarahkan manusia ke arah spiritualitas dan pengalaman transenden.

**Bersambung Jilid 2.