Sumbar  

Nagari Simanau Kabupaten Solok Gelar Acara Malapeh Kawua: Wujud Syukur dan Tradisi Turun Temurun

Arosukapost.com – Solok,Sabtu 13 April 2024, Masyarakat Nagari Simanau, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, kembali merayakan tradisi tahunan mereka dalam acara Malapeh Kawua. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur atas hasil panen yang mereka peroleh selama setahun.

Acara Malapeh Kawua dimulai dengan penyembelihan kerbau jantan, diikuti dengan berbagai rangkaian kegiatan lainnya. Puncak acara diakhiri dengan makan bersama di ujung sawah.

Pada tahun ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok turut hadir dalam acara tersebut. Hal ini menunjukkan dukungan mereka dalam melestarikan budaya dan tradisi adat yang kaya di daerah tersebut.

Baca juga :  Istano Pagaruyuang Jadi Sorotan Wisatawan Saat Libur Lebaran

Ketua Nagari Simanau, Sal Amri Datuak Sinaro Sati, mengungkapkan bahwa Malapeh Kawua telah menjadi tradisi dan momen penting bagi masyarakat Nagari Simanau untuk bersatu dan mempererat tali silaturahmi.

“Malapeh Kawua merupakan tradisi yang telah diwariskan turun temurun oleh nenek moyang kita,” ujar Sal Amri. “Acara ini merupakan bentuk rasa syukur kita atas hasil panen yang melimpah dan sebagai momen untuk memperkuat persatuan dan silaturahmi antar warga.”

Sementara itu, Pamong budaya, Wirasto SH, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya acara Malapeh Kawua dan berharap nilai-nilai yang tersimpan dalam tradisi ini tetap terjaga dan kegiatan ini bisa berlanjut setiap tahunnya.

Baca juga :  Aqiqah Merayakan Kelahiran Aghiya Clemera Sheza, Anak Pertama Debby Syajadtra dan Shinta Kumala Sari.

“Kita patut bersyukur atas kekayaan budaya dan tradisi yang kita miliki,” ujar Wirasto. “Acara seperti Malapeh Kawua ini harus terus dilestarikan agar generasi muda dapat mengenal dan mempelajari nilai-nilai luhur budaya leluhur mereka.”

Antusiasme masyarakat terlihat jelas dalam acara ini. Banyak yang hadir dan turut serta dalam rangkaian kegiatan yang disajikan. Nagari Simanau, sebagai salah satu bagian dari Kabupaten Solok, menunjukkan kekayaan budaya dan tradisi yang layak untuk dijaga dan dilestarikan.

Acara Malapeh Kawua merupakan contoh nyata bagaimana tradisi turun temurun dapat memperkuat rasa syukur, persatuan, dan pelestarian budaya di masyarakat. (WR)