Sumbar  

Nagari Bukik Bais IX Koto Sungai Lasi, Nagari Kaya Akan Adat dan Budaya

Kegiatan dokumentasi pakaian adat Nagari Bukik Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Senin (22/8/22).
Kegiatan dokumentasi pakaian adat Nagari Bukik Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Senin (22/8/22).

Arosukapost.com, Solok- Kabupaten Solok terkenal sebagai salah satu daerah yang kaya akan adat dan budaya. Diketahui, masyarakat masih memakai dan menjaga adat dan budaya yang ada dengan baik hingga saat ini.

Sebutlah Nagari Bukik Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok. Nagari yang dinahkodai oleh wali nagari perempuan itu masih tetap menjaga dan terus melestarikan adat yang sudah di wariskan secara turun temurun.

“Pihak ninik mamak dan pemerintah nagari selalu saling dukung melestarikan adat budaya yang ada. Pihak ninik mamak juga sangat support sekali dengan kegiatan seputaran adat, seperti hari ini, pendokumentasian pakaian adat khas Nagari Bukik Bais oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok,” kata Wali Nagari Usnidar, Senin (22/8/22).

Baca juga :  Tim Spider Satres Narkoba Polres Solok Diberi Penghargaan dalam Peringatan Hari Bhayangkara ke-77
Kegiatan dokumentasi pakaian adat Nagari Bukik Bais, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, Senin (22/8/22).

Kegiatan dokumentasi pakaian adat ini dihadiri oleh para ninik mamak, bundo kanduang dan pemerintah nagari. Sementara dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok dihadiri Kepala Bidang Kebudayaan Irman, SE dan Kasi Penguatan Lembaga Adat Wirasto, SH didampingi staf.

Pada kesempatan ini dilakukan dokumentasi bundo kanduang, anak daro dan marapulai, juga urang jinih nan ampek.

Menurut Irman, tujuan pendokumentasian ini adalah untuk mengingatkan kembali tradisi yang ada yang akan diwariskan agar anak kemenakan kelak mengetahui adat dan budaya di nagarinya sendiri. “Supaya jan mandapek urang daulu, kahilangan urang kudian,” kata Irman.

Sementara ninik mamak Bukik Bais Datuak Pirak menjelaskan, Nagari Bukit Bais memiliki beberapa tradisi khasnya sendiri, seperti balota, rayo kalua, bakaua, mandoa padi, malapeh nazar dan sebagainya.

Baca juga :  Gubernur Sumbar Hadiri Malam Apresiasi Cabang Dinas Wilayah III Solok Raya

Di samping pesta adat, Bukik Bais juga memiliki kepercayaan setiap hari Selasa, masyarakat tidak boleh melaksanakan aktivitas seperti ke sawah, ke ladang dan sebagainya.

“Ini sudah berlaku secara turun temurun, dan kalau dilanggar akan ada musibah yang menimpa, istilahnya mati tagang, yaitu mati sambil berdiri dan itu tetap dipercayai masyarakat dan tidak ada yang berani melanggar,” kata Datuak Pirak.

“Tidak hanya itu, Bukik Bais juga punya gua prasejarah yang masuk benda cagar budaya yang sudah ada penelitian dari BPCB dan Universitas Indonesia,” tutup Datuak Pirak.