Momen Idul Adha Bupati Epyardi Asda, Serahkan Seluruh Gaji kepada Anak Yatim

Hari raya Idul Adha 1443 H di kediaman Bupati Epyardi Asda, Sabtu (9/7/22).
Hari raya Idul Adha 1443 H di kediaman Bupati Epyardi Asda, Sabtu (9/7/22).

Arosukapost.com, Solok- Memasuki tahun kedua sebagai orang nomor satu di Kabupaten Solok, Bupati Capt. H. Epyardi Asda, Dt. Sutan Majo Lelo, M.Mar diketahui kembali menyerahkan besaran haknya yang berasal dari APBD Kabupaten Solok kepada anak yatim.

Bertepatan pada hari raya Idul Adha 1443 H, Sabtu (9/7/22), bupati mengundang anak yatim dan fakir miskin di kediaman pribadinya di Singkarak, dan menyerahkan seluruh hak yang seharusnya ia terima sebagai kepala daerah berupa gaji, tunjangan dan biaya kegiatan dinasnya kepada yang membutuhkan.

Sebelumnya diketahui pada hari raya Idul Fitri lalu, Bupati Epyardi Asda telah memberikan setahun gajinya kepada fakir miskin dan anak yatim, dan pada hari raya Idul Adha tahun ini bupati kembali menargetkan memberikan tunjangan kerjanya kepada 1000 anak yatim.

Baca juga :  Bupati Solok Hadiri Halal Bihalal Perkumpulan Keluarga Kabupaten Solok

Ketika dikonfirmasi besar gaji dan tunjangan yang diberikan Epyardi kepada fakir miskin dan anak yatim, ia enggan berbicara banyak. “Yang jelas, apa yang saya lakukan tersebut hanya untuk mencari ridha Allah,” ucapnya.

Dari pantauan, dalam sosialisasinya tersebut bupati tidak melibatkan lembaga zakat. “Saya tidak mau kegiatan sosial ini dipolitisir lagi ke arah yang tidak baik, parahnya lagi malah ada pula yang melapor ini adalah korupsi, entah apa yang mereka pikirkan,” kata Epyardi.

Sebanyak ratusan anak menghadiri kediaman bupati yang berasal dari nagari-nagari sekitar di Kecamatan X Koto Singkarak, di antaranya Sumani, Aripan dan Singkarak. “Setelah ini akan dilanjutkan di nagari lain yang ada di Kabupaten Solok, Minggu besok insha Allah di Nagari Batang Barus,” tutur Bupati Epyardi.

Memberikan zakat kepada fakir miskin dan anak yatim ini bukan hal baru yang dilakukan Epyardi Asda. Sebelum menjabat sebagai Bupati Solok, ia juga rutin melakukan kegiatan sosial. Bupati menyebut, jabatan dirinya sebagai bupati hanya sebagai bentuk pengabdian untuk kampung halaman.

Baca juga :  Hari Bhayangkara ke-76, Polda Sumbar Gelar Sunatan Massal Gratis

Di lain tempat, seorang pejabat Eselon II pemerintah setempat yang enggan disebut namanya mengatakan, Bupati Epyardi memang belum menyentuh gajinya sebagai bupati selama setahun. Bahkan diketahui, banyak aktivitasnya justru menggunakan uang pribadi.

“Pak Bupati juga enggan memakai uang Pemkab. Contoh saja mobil dinas ia tolak, beliau lebih memilih memakai mobil pribadi. Rumah dinas malah ia berikan untuk Wakil Bupati Jon Firman Pandu. Bahkan kalau kami pergi tugas ke luar daerah lalu makan bersama di salah satu rumah makan atau restoran justru Pak Bupati yang membayar, malah Pak Bupati marah kalau kami yang bayar,” ceritanya.