Mitigasi Bencana Perlu Menjadi Program Prioritas Calon Kepala Daerah di Sumbar

PENULIS, SYAM CHANIAGO

Pembaca yang budiman,

Arosukapost.com – Kali ini penulis mencoba menguraikan sebetapa pentingnya Mitigasi Bencana perlu menjadi prioritas program calon kepala daerah di wilayah wilayah yang sangat rawan terjadinya bencana, mari ikuti ulasan ini.

Beberapa wilayah di Sumatera Barat sangat rawan terjadinya bencana alam, bila mengamati kejadian kejadian lalu, mitigasi bencana dirasa sangat perlu menjadi prioritas bagi calon kepala daerah saat ini.

Setiap bencana akan menimbulkan dampak yang cukup besar di tengah masyarakat, tidak semata hanya menimbulkan kerusakan infrstruktur, bisa saja bencana menelan korban jiwa serta mengancam puluhan hingga ratusan orang masyarakat.

Bila diperhatikan korban jiwa akibat bencana alam lebih ganas dari wabah penyakit menular di suatu daerah. Selain itu dampaknya akan menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat. Ini sangat perlu menjadi perhatian serius para calon calin kepala daerah, terutama sekali di daerah yang rawan bencana. Termasuk untuk calon Gubernur Sumatera Barat.

Menjadikan Mitigasi Bencana bukan berarti pemerintah berharap atau mendoakan akan terjadinya sebuah bencana dengan menyediakan anggaran dalam APBD masa kemimpinannya mendatang. Melainkan memperkecil dampak dan resiko bagi masyarakatnya sendiri.

Sebab pengertian dari Mitigasi Bencana itu adalah mengurangi resiko kebencanaan, mulai dari pra bencana, saat terjadi dan pasca bencana dalam melakukan upaya upaya rehabilitasi, baik rehabilitasi infrastruktur vital masyarakat, maupun dalam merehabilitasi mental masyarakat yang trauma pasca bencana.

Dalam kegiatan Mitigasi Bencana tak hanya semata kegiatan struktural dan infrastrukstur. Hal yang amat penting diperhatikan adalah non strukturalnya, seperti peningkatan sumberdaya manusia tentang kebencanaan tim yang dilatih secara konfrehensif. Jika perlu pembinaan tim tanggap bencana dipersiapkan sampai tingkat desa dan nagari. Yakni melahirkan program Nagari/Desa tanggap bencana.

Baca juga :  Menyambut Bulan Ramadhan: Ampunan Allah dan Kebesaran Hati untuk Saling Memaafkan

Sebab dalam menangani kesiapsiagaan bencana itu dimulai dari pembinaan tim yang telah mampu, mulai dari melakukan penggalian potensi bencana, pemetaan, menetapkan jalur evakuasi, kesiapan dapur umum serta daerah yang aman saat warga perlu tempat tempat pengungsian.

Untuk mewujudkan hal di atas diperlukan anggaran oleh pemerintah daerah yang terencana.Kesiapan keselamatan dan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) juga sangat perlu bagi tim, kemampuan tim yang kompetensi, bagaimana tim dapat membantu orang lain, sementara tim belum memiliki kemampuan, sarana dan prasarana untuk dirinya sendiri.

Ada tiga langkah dalam kegiatan Mitigasi Bencana ini, pertama kesiapsiagaan pra bencana sesuai uraian diatas. Kedua saat terjadi bencana, kemampuan tim evakuasi yang memiki ilmu cukup dalam penanganan bencana itu sendiri. Keselamatan tim juga tak boleh diabaikan dalam kegiatan ini.

Selanjutnya yang ketiga adalah pasca terjadinya bencana, kerja tim selain pendataan korban dan kerugianserta dampak dampak lainnya dari sebuah bencana. Tim juga mampu memberikan edukasi rehabilitasi mental masyarakat pasca bencana, kemudian melakukan upaya rehabilitasi infrasrtuktur vital yang rusak akibat bencana. Diantaranya, saran air bersih, saluran irigasi dan fasilitas umum lainnya.

Pembaca yang budiman,

Begitu sangat penting Mitigasi Bencana ini di tubuh pemerintah, termasuk peran pemerintah dalam memfasilitasi, melahirkan kebijakan dalam meraij keterlibatan pihak ketiga dalam Mitigasi Bencana, seperti Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan milik negara/daerah maupun swasta.

Baca juga :  Takutlah Hanya Kepada Allah Yang Mempunyai Azab Yang Sangat Pedih Yang Tidak Akan Mampu Untuk Dibayangkan Kepedihannya

Termasuk bagaimana peran pemerintah dalam memberikan ruang partisipasi pengusaha dan perantau sukses daerah. Sehingga kegiatan Mitigasi Bencana menjadi bagian tanggungjawab sosial secara bersama, tidak lagi saat bencana melanda rakyat menjadi kesempatan para politisi mencari sensasi, semata untuk kepentingan politik.

Ini juga perlu menjadi perhatian bagi kita bersama sejauhmana calon calon pemimpin negeri ini memberikan perhatian untuk Mitigasi Bencana tersebut. Ini adalah upaya dalam memberikan perlindungan dan keselamatan kehidupan anak bangsa.Visi misi adalah janji janji kampanye bagi para calon, janji kampanye itu menjadi rohnya dalam menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) calon terpilih nantinya.

Mari kita cerdas dalam memilih pemimpin ke depan, etikabilitas, moralitas, dan memiliki mimpi mimpi yang dapat diterima akal sehat untuk daerah ini. Saatnya kita berperang dengan politik transaksional, dampaknya akan merugikan daerah untuk lima tahun ke depan.

Pembaca yang budiman,

Beberapa wilayah yang memiliki potensi dan rawan terjadinya bencana tidak hanya di daerah pengunungan yang berpotensi gempa bumi, longsor, erupsi, banjir lahar dan lainnya. Pada lokasi pemukiman yang dekat sungai juga memiliki potensi banjir, bahkan di sepanjang pesisir pantai berpotensi sunami. Ini sangat perlu menjadi perhatian pemerintah saat ini.

Demikianlah, oretan ini semoga dapat mengingatkan dan menyadarkan kita semua, bahwa Mitigasi Bencana menjadi hal yang sangat penting dalam pembangunan di daerah ini. Terutama bagi daerah yang sangat rawan dan langganan bencana dari waktu ke waktu, mengatasi kerusakan alam dan dilingkungan juga perlu menjadi perhatian. Wassalam.