Mengenal ‘Baragak’, Tradisi Bayi Kembar Sumbang dari Limau Lunggo Kabupaten Solok

Tradisi baragak Limau Lunggo, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Sumbar
Tradisi baragak Limau Lunggo, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Sumbar

Arosukapost.com, Solok – Berbicara tentang tradisi ternyata Kabupaten Solok, cukup banyak ritual dan tradisi yang masih tetap bertahan di masyarakatnya pada zaman ini. Salah satu yang masih bertahan itu, adalah tradisi baragak, sebuah tradisi yang tetap terjaga di Nagari Limau Lunggo, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Tradisi baragak merupakan sebuah tradisi yang mana diadakan ketika adanya kelahiran bayi kembar sumbang. Dalam prosesinya, rombongan bako (keluarga dari orang tua laki-laki bayi ) kembar sumbang datang membawa irisan limau gadang (Jeruk Besar) yang berguna untuk melempari keluarga si bayi yang menyambut kedatangan mereka.

Tak hanya itu, rombongan bako juga datang dengan kuda-kudaan yang terbuat dari pelepah pinang atau biasa disebut masyarakat upiah. Kemudian keluarga yang menanti (pihak bayi kembar sumbang) menunggu bako. Uniknya mereka menungga sambil menjemur padi, ‘induak bako’ yang datang dengan tiba-tiba sambil melempari keluarga bayi dengan limau (jeruk), dan berupaya mengacak-acak padi yang mereka jemur.

Kemudian pihak keluarga bayi akan bersalah dan berusaha menutup jemuran padi mereka sebelum di acak-acak.  Menurut kepercayaan masyarakat terdahulu kalau sampai padi itu tumpah, maka keluarga si bayi akan punah.

Baca juga :  Disparbud Kabupaten Solok Juga Dokumentasikan Pakaian Adat Salimpek

Tradisi ini dilaksanakan beberapa hari setelah kelahiran bayi.

Tidak hanya itu, Nagari Limau Lunggo, merupakan Nagari yang terus menjaga tradisi peninggalan nenek moyang mereka dan kaya akan tradisi.

Di Nagari ini juga terkenal dengan tradisi ‘balimau patang’. Sebuah tradisi sehari sebelum puasa. Adapun tradisi Bubui tangah hari, tradisi baroyo, baban tinggi nan limo dan sebagainya. Dan semua tradisi itu sampai hari ini masih dijaga dan tetap lestari di masyarakat Nagari Limau Lunggo itu.