Masyarakat Mendukung Tindakan Bupati Soal Polemik di AQUA Solok: Ini Demi Menjaga Kondusivitas Iklim Investasi

Arosukapost.com, Solok – Masyarakat Kabupaten Solok sangat bangga dan apresiasi terhadap tindakan yang dilakukan Bupati Solok Epyardi Asda dalam memperjuangkan nasib 101 karyawannya yang di PHK sepihak oleh PT Tirta Investama (AQUA) Solok. Tentu tindakan yang dilakukan Bupati dalam menjaga kondusivitas iklim investasi di Kabupaten Solok.

Masyarakat menilai, jarang seorang kepala daerah dengan matian-matian untuk membela dan bahkan turun langsung dalam persoalan ini.

Namun amat disayangkan, seorang wakil rakyat yang seharusnya bela rakyat, malah menjadikan momen kemarahan Bupati kepada pihak PT Tirta Investama (AQUA) Solok, saat Inspeksi mendadak (Sidak) pada Senin (7/11/2022) mereka politisir.

Dimana Wakil Rakyat itu, menyatakan dibeberapa media online, bahwa bupati terlalu melebar dalam persoalan ini, bahkan wakil rakyat itu menyampaikan kepala daerah seharusnya menjaga kondusivitas iklim investasi di Sumatera Barat.

Wakil rakyat itu juga menyebut, persoalan itu adalah masalah ketenagakerajaan seharusnya bisa diselesaikan oleh pihak manajemen AQUA, dengan serikat pekerja dan dinas ketenagakerjaan, baik kabupaten dan provinsi.

Menurut Fuad Zaki, Ketua 3 Pengurus Pusat Serikat Pekerja AQUA Grup Bidang Keorganisasian dan Humas, bahwa tindakan Bupati Solok untuk membela rakyatnya adalah hal yang sangat wajar, karena kami (Karyawan) adalah warga dan anak-anaknya yang butuh dukungan dari seorang kepala daerah dalam hal ini Bupati.

“Kalau bukan Bupati, siapa lagi yang akan bela kami, sudah sekian lama nasib kami di perusahaan itu tidak jelas, termasuk tuntukan kami pada aksi mogok,” ujarnya.

Fuad menjelaskan kepentingan Bupati dalam hal ini, sama sekali tidak ada unsur politik, Bupati hadir bersama kami, karena ia membela rakyatnya yang sedang dilanda persoalan kelangsungan hidup kami kedepannya.

“Artinya, Bupati itu adalah bapak dan orang tua kami. Wajar beliau membela kami, apalagi yang mereka PHK adalah warganya sendiri,” ucap Fuad kepada Arosukapost,com, Sabtu (12/11/2022) melalui selulernya.

Dan terkait kemarahan Bupati Solok dalam Inspeksi ke Pabrik AQUA, Fuad menyebutkan saat itu kami bersama dengan karyawan lainnya berada di luar pabrik.

“Kami menilai Bupati marah tidak lain untuk membela masyarakatnya,” sebutnya.

Atas perjuangan Bupati Solok terhadap kami karyawan PT Tirta Investama yang di PHK, mengucapkan terimakasih tak terhingga, sebab dari perjuangan beliau, pihak AQUA telah menyepakati 66 karyawan dan untuk selebihnya bupati akan terus berusaha memperjuangkannya.

Baca juga :  Pokdarwis Kabupaten Solok Minta Perhatian Lebih dari Disparbud, Jon Cupak: Kalau Tidak Bubarkan Saja

“Kita dengar bersama, Bupati tidak ingin hanya 66 orang yang diterima kembali, Bupati tegas ingin semua yang di PHK harus dikembalikan agar tidak terjadi tebang pilih,” ungkapnya.

“Kami atas nama karyawan mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada Bupati. Bupati adalah bapak kami dan beliau adalah orang tua kami,” ucapnya dengan sedih.

Bahwa, tindakan seorang Bupati sangatlah wajar, sebab sudah beberapa kali bupati menyampaikan secara baik-baik kepihak perusahaan terkait persoalan ini, namun tidak ada kejelasannya.

Admon Rianto Pasak Nagari yang juga mantan Ketua Kerapatan Adat Nagari Jawi-jawi, sangat mendukung apa yang diperjuangkan Bupati terhadap 101 karyawan AQUA Solok yang di PHK. Ia menilai apa yang dilakukan Bupati hal yang wajar untuk membela masyarakatnya.

“Tentu seorang Bupati marah jelas ada alasannya, tak mungkinlah Bupati marah-marah begitu saja. Silahkan dinilai sendiri, jangan ikut numpang pamor dan mempolitisir persoalan ini. Bupati sangat menjaga kondusivitas iklim investasi di Kabupaten Solok dan Sumatera Barat umumnya,” jelas Pasak.

Bahkan dalam pertemuan awal dengan pihak perwakilan AQUA pada Senin (7/11/2022) diruang kerja Bupati, Pasak ikut hadir dalam pertemuan itu. Dalam pertemuan itu sebut Pasak pihak AQUA berjanji akan mengakomodir permintaan Bupati.

“Saya hadir waktu itu dan mendengarkan semuanya, namun karena telah melebihi waktu yang dijanjikan, wajarlah seorang Bupati marah-marah,” tegasnya.

Bupati Solok Epyardi Asda tak main-main untuk menyelesaikan polemik pasca PT Tirta Investama (AQUA) Solok melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 101 orang karyawan. Bahkan bupati Solok telah membentuk tim khusus untuk menyelesaikan persoalan ini.

Sebelumnya dalam persoalan ini, pihak dari Aqua telah menemui dan menjelaskan persoalan ini kepada Bupati Solok pada Senin (7/11/2022). Pada pertemuan diruang kerjanya itu, Bupati meminta pihak AQUA agar mencabut keputusan PHK tersebut.

“Saya minta agar pihak AQUA mencabut keputusan PHK terhadap 101 karyawan ini. Saya tunggu keputusan ini dalam waktu 24 jam untuk mengambil keputusan agar mengembalikan warga saya yang di PHK. Jika tidak saya akan bertindak sebagaimana hak saya sebagai bupati. Artinya saya tidak main-main dengan persoalan ini,” kata bupati saat pertemuan itu.

Baca juga :  Rakor Kelautan dan Perikanan, Gubernur: Sumbar Memiliki Potensi Besar Kelautan

Namun lantaran tidak adanya kejelasan hingga Rabu (9/11/2022), akhirnya pada Kamis (10/11/2022) Bupati Solok Epyardi Asda bersama Tim yang telah dibentuk dan juga didampingi Anggota DPRD Kabupaten Solok, serta Wali Nagari se-Kecamatan Gunung Talang terpaksa melakukan Inspeksi langsung ke Pabrik AQUA tersebut.

Bupati bersama rombongan datang ke Pabrik tersebut guna mencari jalan terbaik menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara Manajemen dan Pekerja PT. Tirta Investama yang di PHK agar Perusahaan mempekerjakan kembali karyawan tersebut.

Sebelumnya pihak manajemen sudah memenuhi permintaan Bupati Solok dengan menerima kembali sebanyak 66 orang karyawan dan untuk itu masih terdapat sebanyak 35 orang karyawan lainnya yang masih dalam proses pengurusan, hal ini didasari oleh kondisi sebelumnya tentang adanya kesalahpahaman dengan Perusahaan dan karyawan lainnya di Perusahaan tersebut.

“Saya minta semuanya dikembali, soal karyawan yang dianggap sudah terlalu jauh ikut dalam persoalan mogok kerja, nanti kita (Pemkab Solok) melalu Dinas Ketenaga Kerjaan akan membina dan memonitor terhadap Karyawan itu,” tegas Bupati saat itu.

Dalam inspeksi itu, Bupati secara tegas menyampaikan diselesaikan secepatnya.

 “Sekali lagi saya minta diselesaikan dengan cepat. Secara aturan mogok dan demo yang mereka lakukan adalah hal yang wajar, karena mereka hanya menuntut haknya,” tegasnya.

Atas apa yang dilakukan Bupati Solok saat inspeksi, Wali Nagari se-Kecamatan Gunung Talang yang hadir saat itu, sangat mendukung terhadap tindakan Bupati dalam mebela rakyatnya.

“Kami sangat setuju dengan pak Bupati, ini masyarakat kita yang harus diperjuangkan. Kami bangga memiliki Bupati seperti ini, tegas demi kepentingan masyarakatnya. Artinya tidak ada unsur politik disini, kami para Wali Nagari mendukungnya walau para elit politik menanggap lain,” sorak para Wali Nagari dengan kata setuju pada saat inspeksi itu.

Selain Wali Nagari, beberapa orang anggota DPRD Kabupaten Solok yang ikut hadir dalam Inspeksi yang dilakukan Bupati Solok juga mendukung atas tindakan Bupati. Anggota Dewan yang hadir menyebutkan bahwa bupati hanya semata membela rakyatnya.

“Kami sangat setuju apa tindakan Bupati, bila perlu persoalan ini kita Pansus di Lembaga DPRD,” kata Septrismen dalam inspeksi saat itu.