‘Mambubua’, Tradisi Tujuh Bulan Kehamilan di Nagari Gantung Ciri Kabupaten Solok

Arosukapost.com, Solok – ‘Mambubua’, salah satu tradisi di Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, yang kini masih tetap terjaga. Mambubua adalah ritual dalam menjalani kehamilan pertama pada umur kandungan tujuh bulan.

Ritual yang sekarang masih dilaksanakan dan tetap dipelihara oleh masyarakat setempat, merupakan warisan turun temurun yang harus tetap dilestarikan serta diwariskan ke generasi di Nagari tersebut.

Prosesi acara Mambubua (bubua) diawali, dengan menjemput. Dimana pihak ibuk/keluarga dari suami membawa ibu hamil (minantu) makan bubur dirumah orang tua suami (mertua).

Lalu ibu hamil memakai baju kurung dan membawa kain panjang untuk membungkus cambung (cawan) yang berisi bubur. Lalu bubur yang ada didalam ‘cawan panjang’ itu di balut dengan kain panjang.

Baca juga :  “Sadakah Limau” Tradisi Masyarakat Nagari Kinari Sambut Bulan Ramadhan

Sesampai dirumah kaum suami waktu acara membuburkan oleh ibu hamil ditunggu oleh karib kerabat untuk memakan bubur bersama. Setelah selesai makan bubur, ibu hamil langsung pulang kerumah dia sendiri dan tidak boleh diantar kerumahnya.

Ibu hamil ditengah jalan pulang kerumah tidak boleh ditegur dan tidak boleh menjawab dan singgah kemana-mana. Acara membuburkan orang hamil dilaksanakan diwaktu hamil pertama kehamilan 7 (tujuh) bulan.

Nah jika anda penasaran dengan bubua tersebut, berikut bahan dan cara membuat bubur:

1.Beras 1 liter

2.Kelapa 2 buah (diambil patinya)

Baca juga :  Polres Solok Gelar Lomba Pantun dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-76

3.Labu 1 potong

4.Kacang pondok/ kacang roti 7 buah

5.Air 3 dayung

6.Garam secukupnya

7.Tebu setengah batang bagian bawah

Cara membuatnya :

  • Beras + labu + kacang dimasak dengan 3 dayung air sampai mendidih
  • Setelah mendidih di aduk-aduk dengan tebu sampai cair, dan setelah cair ditambahkan pati santan dengan garam di aduk terus pakai tebu hingga hancur
  • Kemudian setelah hancur semua dan sudah mengering diangkat dari tungku pengadukan dengan tebu tetap dilaksanakan sampai kering
  • Dan setelah teraduk sampai cair dipindahkan kedalam cambung cawan kacang panjang dengan satu piring. Untuk selebihnya letakkan diatas baki, yang diperuntukan untuk orang yang mengikuti/ mendampingi ibu hamil yang datang kerumah orangtua sang suami.