Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kabupaten Solok Tahun 2024 dan Carnaval Literasi: “Berimajinasi Melalui Cerita, Kita Jelajahi Kisah Lokal

Arosukapost.com – Kabupaten Solok menyelenggarakan Lomba Bertutur Tingkat SD/MI pada Selasa, 23 April 2024, di Perpustakaan Daerah Kabupaten Solok.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Bupati Solok, Sekretaris Daerah Medison, S.Sos, M.Si, serta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Drs Zulmarnus. Kepala OPD yang berkantor di Koto Baru, Kepala Instansi vertikal dan BUMD di Koto Baru, termasuk Kemenag, BNN, dan PDAM, serta Kepala SD/MI se-Kabupaten Solok turut serta dalam acara penting ini.

Menurut laporan panitia yang disampaikan oleh Drs. Zulmarnus, tujuan Lomba Bertutur adalah untuk meningkatkan minat baca, keterampilan bercerita, dan melestarikan kearifan lokal yang ada di Kabupaten Solok.

Carnaval literasi dengan tema “Berimajinasi Melalui Cerita, Kita Jelajahi Kisah Lokal” memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi dan membagikan cerita-cerita dari daerah mereka sendiri, sekaligus mengasah bakat bertutur mereka.

Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah yang inspiratif bagi para siswa untuk mengembangkan kemampuan literasi dan apresiasi terhadap budaya lokal. Lomba ini juga menjadi langkah positif dalam upaya pelestarian budaya dan peningkatan literasi di Kabupaten Solok.

Tahun ini kegiatan lomba bertutur dilaksanakan hingga tingkat nasional. Maka untuk peraih juara I akan mewakili Kabupaten Solok untuk mengikuti lomba ke tingkat provinsi Sumatera Barat.

Para pemenang yang berhasil meraih posisi tiga besar akan diberikan uang pembinaan dan sertifikat sebagai penghargaan atas prestasi mereka. Ini merupakan bentuk apresiasi terhadap bakat dan usaha keras para peserta dalam mempromosikan literasi dan kearifan lokal.

Baca juga :  Mengenal ‘Baragak’, Tradisi Bayi Kembar Sumbang dari Limau Lunggo Kabupaten Solok

Berbicara tentang Gedung Perpustakaan Daerah yang megah ini, kita tidak bisa mengabaikan perjuangan panjang yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Solok. Gedung ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga mewakili semangat dan tekad untuk meningkatkan literasi dan pengetahuan di daerah tersebut.

Dalam upaya mendapatkan dana dari Pemerintah Pusat, banyak tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari perencanaan, pengajuan proposal, hingga negosiasi dengan pihak terkait. Namun, melalui kerja keras dan ketekunan, akhirnya Gedung Perpustakaan Daerah ini dapat direalisasikan.

Gedung ini bukan hanya tempat untuk menyimpan buku, tetapi juga menjadi pusat kegiatan literasi dan pendidikan. Di sini, masyarakat dapat mengakses berbagai referensi, mengikuti pelatihan, serta berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pengetahuan dan budaya lokal.

Semoga Gedung Perpustakaan Daerah ini menjadi tempat yang inspiratif bagi semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Mari kita jaga dan manfaatkan dengan baik, sehingga warisan pengetahuan dan cerita-cerita lokal dapat terus hidup dan berkembang.

Dengan adanya gedung ini lebih memungkinkan untuk melaksanakan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS)

Dalam Sambutan Pembukaan oleh Sekretaris Daerah mewakili Bupati Solok Medison, S.Sos, M.Si, menyatakan kebanggaannya.

“Dengan rasa bangga dan harapan yang tinggi, kami membuka secara resmi Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kabupaten Solok Tahun 2024 dan Carnaval Literasi. “Kami mengucapkan selamat datang kepada para peserta lomba dari 20 sekolah dasar di Kabupaten Solok. Kami berharap, para peserta lomba dapat menampilkan yang terbaik dan meraih prestasi yang gemilang”

Baca juga :  Pertemuan Rutin Bundo Kandung Bukit Sundi Digelar di Nagari Parambahan

Lomba bertutur merupakan sarana yang efektif untuk mengasah keterampilan bercerita, terutama ketika cerita-cerita tersebut berakar pada kearifan lokal. Melalui lomba ini, peserta tidak hanya memperkaya kemampuan naratif mereka, tetapi juga memelihara dan mempromosikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerita lokal. Ini adalah langkah penting dalam melestarikan warisan budaya dan memperkuat identitas lokal melalui seni penceritaan.

Kegiatan ini dirancang untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan minat membaca dan mengembangkan keterampilan bercerita mereka, sekaligus memperdalam pemahaman dan apresiasi terhadap kearifan lokal. Ini adalah kesempatan yang berharga bagi siswa untuk terhubung dengan akar budaya mereka sambil memperkaya kemampuan literasi.

Carnaval literasi akan dimeriahkan dengan serangkaian kegiatan yang mendidik dan menghibur, termasuk sesi Membaca Nyaring, yang dirancang untuk membangkitkan kegembiraan membaca di kalangan anak-anak.

Selain itu, akan ada program Pembinaan Pengelola Perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan.

Kunjungan anak-anak TK akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengenal dunia buku lebih dini, sementara sesi mendongeng akan membawa mereka ke alam imajinasi melalui cerita-cerita yang penuh inspirasi. (NG)