Ketika Hampa Mendera
oleh Edisar Dt. Manti Basa
Hari ini ketika hampa menyelimuti hati
Mulutku terkunci tak bisa bicara apa-apa
Hanya satu bayangan terlintas pada episode hidup di masa lalu
Ketika masih muda dengan tampilan energik
Semua orang memuji dan tepuk tangan
Kharisma muncul seperti tak tergoyahkan
Di sisi manapun seperti tak hentinya dapat pujian
Seperti magnet yang selalu mendekat
Begitulah gambaran di masa itu
Tapi kini semua terbalik
Kini sepertinya hidup terpasung tanpa arah yang pasti
Semua terasa hilang
Hidup seperti terasing dan tersisih dari semua orang
Kini ku sadari bahwa perjalanan panjang sudah kita lalui
Pentas yang tersedia bukanlah untuk kita lagi
Sedih dan duka menggulung jiwa ini
Semua terasa hilang tak bisa lagi berbuat banyak
Walau keinginan untuk itu ada
Inikah yang dikatakan hampa telah mendera?
Hanya air mata dan tuhan yang mampu menjawabnya
Karena akhir di penghujung usia adalah kuasa dari pencipta alam semesta
Teteskan sekali lagi air matamu
Di sana adalah tempatmu merenung
Mempersiapkan akhir kehidupan ini