Sumbar  

Inovasi Pembudidayaan Ikan Nila Nirwana, Langkah Maju Kabupaten Dharmasraya Menuju Ketahanan Pangan

Arosukapost.com – Program Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2024, berfokus pada pembudidayaan ikan dan pengembangan calon induk ikan jenis Nila Nirwana yang telah bersertifikat. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas perikanan di wilayah tersebut.

Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan, melalui Kepala Dinas Pangan dan Perikanan, Ramilus, Dt. Rajo Nan Gadang, pada hari Senin (22/04/2024), mengungkapkan rencana pengembangan ikan Nila Nirwana. Bibit ikan tersebut akan diperoleh dari Balai Perikanan Wanayasa di Jawa Barat.

“Kami telah menjalin kerjasama dengan balai perikanan untuk mendapatkan bibit ikan Nila Nirwana,” jelas bupati di kantornya.

Ikan Nila Nirwana menawarkan keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan varietas Nila biasa yang umumnya dibudidayakan oleh masyarakat. Keistimewaan dari Nila Nirwana terletak pada warna kulitnya yang lebih gelap, ketahanan yang lebih baik terhadap penyakit, kemudahan dalam berkembang biak, serta dagingnya yang lezat dan populer di kalangan konsumen pasar.

Baca juga :  Santunan BPJamsostek untuk Ahli Waris Guru Honorer

Pakan untuk Ikan Nila Nirwana dapat diperoleh dengan mudah, menggunakan limbah masyarakat seperti dedak, ampas tahu, raico, dan minyak kelapa sawit. Bahan-bahan ini diolah dan dikeringkan sebelum diberikan kepada ikan. “Selain biayanya yang ekonomis, pakan ini juga mudah didapat,” terang Bupati.

Pakan ikan yang dibeli di pasaran berkisar antara Rp 13.000 hingga Rp 15.000 per kilogram. Sebagai alternatif yang lebih ekonomis, limbah masyarakat (Limas) seperti dedak, ampas tahu, raico, dan minyak kelapa sawit dapat diolah menjadi pakan dengan biaya hanya Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per kilogram.

Pakan buatan sendiri ini memiliki kandungan protein sebesar 26%, yang efektif merangsang pertumbuhan ikan. Dengan pakan ini, ikan dapat dipanen dalam waktu 2,5 bulan, mempercepat proses budidaya tanpa menunggu terlalu lama, menurut Bupati Sutan Riska.

Baca juga :  Bimtek Peningkatan Kompetensi Pengelola Keuangan Setda Kabupaten Solok: Upaya Mewujudkan Kinerja Keuangan yang Akuntabel

Jika pembudidayaan dan pengembangan benih ikan Nila Nirwana berhasil di Bumi Mekar ini, maka wilayah ini akan menjadi yang pertama di Provinsi Sumatera Barat yang berhasil membudidayakan jenis ikan ini. “Kami akan mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, sehingga ikan Nila Nirwana dapat bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik,” ujar Bupati.

Untuk tahun 2024, telah tersedia 1200 ekor induk ikan Nila baru dan 800 ekor dari stok induk sebelumnya. Ini merupakan langkah awal yang akan dikembangkan bersama kelompok tani aktif di masyarakat,” ungkap Bupati.

Ramilus menambahkan, induk ikan yang tidak lagi produktif akan dijual, dan hasil penjualan tersebut akan menjadi kontribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD). “Ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan PAD,” ujar mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan tersebut. (SP)