Hari Rayo Adat, Tradisi Lebaran Nagari Aia Dingin

Hari Rayo Adat Nagari Aia Dingin dihadiri ninik mamak, Rabu (4/5/22).
Hari Rayo Adat Nagari Aia Dingin dihadiri ninik mamak, Rabu (4/5/22).

Arosukapost.com, Lembah Gumanti- Kemajuan teknologi kian pesat dan nyaris tak terbendung. Di tengah pesatnya ombak arus globalisasi tersebut, beberapa daerah masih tetap mempertahankan kebudayaan asli dan kearifan lokal daerah.

Salah satu nagari yang masih mempertahankan adat budaya yang sudah diwarisi turun-temurun ialah Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.

Nagari Aia Dingin hingga hari ini masih melaksanakan kegiatan yang dikenal dengan Hari Rayo Adat, suatu perayaan yang dilaksanakan setiap habis lebaran pada hari ketiga. Kegiatan ini dihadiri oleh ninik mamak, pemerintah nagari dan seluruh masyarakat Aia Dingin di Pasa Lekok Jirek, Nagari Aia Dingin.

Baca juga :  Lagi! Polres Solok Distribusikan 100 Paket Sembako Kepada Sopir Angkutan dan Ojek di Mapolres

Hari raya kali ini, Rabu (4/5/22) seperti biasa para ninik mamak hadir dengan mengenakan pakaian kebesaran. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan kesenian oleh anak nagari.

Anak Nagari Aia Dingin, Rabu (4/5/22).

Tokoh masyarakat Nagari Aia Dingin Zulpandri Yundra Bandaro Putiah mengatakan, ini merupakan salah satu ajang silaturahmi antar masyarakat, ninik mamak dan kemenakan, serta ajang perkenalan antar ninik mamak dengan anak kemenakan yang selama ini ada di perantauan.

Tokoh masyarakat yang juga Tuo Silek Harimau Sakato itu menyebutkan kegiatan ini juga sekaligus waktu bakawua atau syukuran pasca panen dan waktu menyampaikan kapan turun ke sawah dengan serentak. “Dan juga untuk memberikan nasehat bagi anak kemenakan dari ninik mamak dan tokoh masyarakat,” ungkap Zulpandri Yundra Bandaro Putiah.

Baca juga :  KORPRI Berkolaborasi Dekranasda

Di waktu yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok melalui Kepala Bidang Kebudayaan Irman menyampaikan, tradisi Hari Rayo Adat Nagari Aia Dingin merupakan salah satu mata budaya yang sudah didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.