Geliat Pariwisata di Kabupaten Solok Mulai Bangkit Dari Tidur Panjang

Logo HUT ke-109 Kabupaten Solok
Logo HUT ke-109 Kabupaten Solok

Arosukapost.com, Solok- Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah dengan wilayahnya yang sangat indah dan strategis, betapa tidak daerah yang dilewati jalur Lintas Sumatera ini, alam nya pun bervariasi antara dataran, lembah dan berbukit-bukit.

Daerah yang dikenal dengan nama Bareh Solok ini disamping punya banyak sungai juga memiliki banyak danau yang terkenal dengan pesona keindahan alam yang tidak kalah dari daerah lainnya.

Tak main-main alamnyapun memiliki sebanyak lima danau, diantaranya Danau Singkarak, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang dan Danau Tuo yang berada di Ujung Ladang Sumani. Selain itu juga memiliki satu gunung berapi, yaitu Gunung Talang.

Logo Solok Lima Danau
Logo Solok Lima Danau

Kabupaten Solok bukanlah daerah baru, pada tanggal 9 April 1913, daerah ini sudah ada sebelum undang-undang pembentukan wilayah ini dikeluarkan.

Dalam penataan wilayah administrasi pemerintahan, Kabupaten terdiri dari 14 kecamatan, 74 Nagari dan 403 Jorong.

Tentu saat ini Kabupaten Solok tidaklah sebuah daerah yang dibilang masih usia dini. Sudah lebih satu abad usianya. Tepatnya ditahun 2022 ini usianya sudah 109 tahun. Cukup tua juga ya..?

Meski sudah lebih usia Kabupaten Solok dari satu abad, namun dari pantauan belasan tahun belakang dan data dua tahun belakang pada masa pendemi, Kabupaten Solok dibilang masih jauh tertinggal dari daerah lain yang ada di Provinsi Sumatera Barat, bahkan hampir berada di nomor paling belakang.

Mengingat berada dalam posisi itu, Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar, yang telah dilantik oleh Gubernur Sumatera Barat pada 26 April 2021 lalu, sebagai Bupati Solok masa jabatan (2021-2024), berusaha membangkitkan kembali daerah ini.

Dalam membangkitkan kembali marwah kehormatan dan kejayaan masa lalu yang pernah diraih Kabupaten Solok, serta menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yang selama ini dihadapi daerah.

Bupati Solok Epyardi Asda saat Pembukaan Hari Jadi Kabupaten Solok ke-109
Bupati Solok Epyardi Asda saat Pembukaan Hari Jadi Kabupaten Solok ke-109

Bupati pilihan rakyat pada akhir tahun 2020 berupaya dengan keras untuk mengoptimalkannya dalam berbagai sektor, salah satunya pengelolaan dan pengembangan sektor pariwisata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Tidak dipungkiri jugalah. Sejak pandemi COVID-19 menerjang Indonesia. Segala sektor yang ingin dibangkitkan oleh kepala daerah terhadap daerahnya masing-masing sangat terpukul pada saat itu, apalagi pada masa itu sejumlah kepala daerah baru saja dipilih oleh rakyatnya.

Tentulah beban berat dialami hampir semua kepala daerah. Termasuk Kabupaten Solok sendiri dalam mewujudkan visi – misi Bupati, “Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat”.

Dimana dalam salah satu yang tertuang dalam misi Bupati Solok, Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar, adalah Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian, UMKM , Perdagangan dan Pariwisata.

Berbicara di sektor Pariwisata yang menjadi salah satu sektor yang terpukul saat itu. Tak hanya Kabupaten Solok, Pemerintah pun membatasi mobilitas masyarakat untuk mengurangi penyebaran virus tersebut. Termasuk menutup sejumlah objek wisata yang ada didaerah-daerah.

Salah satu objek wisata diarea persawahan di Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok
Salah satu objek wisata diarea persawahan di Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok

Agar bangkit dari semua itu, Pemerintah Kabupaten Solok pun tak main-main dalam membangkitkan Pariwisata yang ada didaerah itu. Satu persatu mereka kemas dengan baik, mulai dari OPD nya, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Solok, hingga mengakar ke Nagari-nagari dengan melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Baca juga :  Kejayaan UMKM, Pesona Poster Digital di Perayaan HUT RI ke-78 Kabupaten Solok

Nah tentu! Bupati melalui OPD nya itu, tidaklah mau “lamban” untuk bangkit dari “pukulan” dimasa pandemi COVID-19 ini.

Namun jangan salah,”lacuik” tangan Bupati yang dikenal keras dan tegas itu, mulai menampakan geliat-geliat, khususnya pada sektor Pariwisata dalam membangkitkan perekonomian masyarakat di Bumi nan sejuk itu.

Kampung budaya Nagari Jawi-jawi, Kec.Gunung Talang, Kabupaten Solok, miliki sebuah kawasan layaknya Ubud Bali
Kampung budaya Nagari Jawi-jawi, Kec.Gunung Talang, Kabupaten Solok, miliki sebuah kawasan layaknya Ubud Bali

Tujuh bulan setelah dilantik, sektor ini mulai merambah ke beberapa nagari-nagari yang ada di Kabupaten Solok dengan munculnya objek-objek wisata yang luar biasa indahnya, bahkan Daya Tarik Wisata Unggulan (DTWU) masuk nominasi peringkat teratas di Sumatera Barat pada November 2021, yakni Geopark Danau Singkarak dan Danau Kembar Kabupaten Solok dengan mengalahkan objek wisata Gunung Padang, Kota Padang dan Istano Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar.

Tentu ini dapat menjadikan kawasan wisata Kabupaten Solok menjadi kawasan Geopark yang berdaya saing Nasional dengan alam yang “Natural” yang mampu menghipnotis para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Solok.

“Semoga prestasi ini menjadi salah satu modal untuk pencapaian target RPJMD Kabupaten Solok menjadi kabupaten terbaik di Sumatera Barat dan menjadikan sektor pariwisata sebagai program unggulan yang dapat berkontribusi dalam peningkatan ekonomi masyarakat daerah di Kabupaten Solok,” kata Bupati Solok Epyardi Asda dalam berbagai kegiatan disampaikan.

Salah satu spot di objek Wisata Pincuran Puti, Nagari Talang Babungo
Salah satu spot di objek Wisata Pincuran Puti, Nagari Talang Babungo

Bukti seriusnya seorang kepala daerah dalam membangkit perekonomian masyarakatnya, pada sektor Pariwisata ini tentu bukan dari sebuah penghargaan saja. Namun hal itu harus dibuktikan dengan nyata. Bukti nyata dari pelosok nagari-nagari pun jelas sangat terlihat, seperti munculnya objek wisata di Nagari Talang Babungo. Nah berbicara Nagari Talang Babungo, nagari ini memiliki keindahan alam yang luar biasa indahnya.

Tentu dalam mencapai visi-misi Bupati Solok, dari sektor Pariwisata, Nagari yang satu ini menyulap sebuah lokasi untuk dijadikan objek wisata, yaitu Pincuran Puti mereka namakan.

Pincuran Puti ini terletak tepatnya di Jorong Kayu Bajangguik, Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok dengan mengandalkan konsep alam.

Tentu semua itu tidak terlepas dari “lacuik” tangan seorang Wali Nagari setempat dengan menggandeng para penggiat Wisata dan termasuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok.

Luar biasakan! Untuk mencapai Geowisata ini, butuh waktu 2 jam perjalanan dari pusat ibukota Kabupaten Solok, dengan menggunakan kendaraan bermotor. Pincuran Puti memiliki luas mencapai 1,5 hektar. Untuk sampai ketitik lokasi itu harus berjalan kaki sekitar 1,5 KM. Namun jangan salah, sepanjang perjalanan kita dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah. Tentu semua ini dapat terbayarkan.

Sekilas dalam Geowisata ini terdapat jembatan kecil dan tangga yang terbuat dari kayu-kayu hutan sebagai fasilitas pendukung untuk akses menikmati geowisata dan terdapat miniatur kapal yang bisa digunakan untuk memandang keindahan Nagari Talang Babungo.

Salah satu spot di objek Wisata Pincuran Puti, Nagari Talang Babungo
Salah satu spot di objek Wisata Pincuran Puti, Nagari Talang Babungo

Adapun disediakan kolam air kecil tempat bermain anak-anak dan juga terowongan kayu. Serta ada gazebo bagi pengunjung yang ingin beristirahat.

Nah jika anda kesana, untuk memasuki Geowisata Pincuran Puti pengunjung akan dikenakan biaya masuk. Bagi masyarakat Nagari Talang yang berkunjung hanya membayar Rp5000 serta Rp10000 untuk masyarakat luar Talang Babungo. Begitu sangat terjangkau bukan.

Baca juga :  Tak Jera, Tim Spider Polres Solok Kembali Sita Minuman Tuak Milik B

Kemudian Nagari-nagari lain pun tak mau kalah dalam meningkatkan perkonomian masyarakatnya, seperti keberadaan objek wisata Batu Barajuik di Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok.

Wisata ini dulunya bekas kawasan banjir dan memprihatinkan sekali. Namun sekarang membawa berkah bagi masyarakat disana dan mendatangkan penghasilan dengan tertata indah dengan susunan Batu Barajuik di sisi kiri dan kanan.

Dasar sungai juga dibenahi. Suasana itu semakin lengkap dengan aliran air nan jernih dan dangkal. Seketika kawasan yang dulu sumber banjir, menjelma menjadi objek wisata, para komunitas pun juga menjadikan kawasan ini sebagai destinasi untuk mengisi waktu libur bersama keluarga.

Nah itu sebagian nagari di Kabupaten Solok sangat berupaya mendukung visi-misi Bupati Solok “Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok Terbaik di Sumatera Barat”, dalam menggeliatkan Pariwisata agar pulih dari pandemi COVID-19.

Dalam langkah semua ini agar Kabupaten Solok bangkit dan bangun dari tidur yang terlelap. Pada usia Kabupaten yang ke-109, berbagai kegiatanpun dilaksanakan sebagai salah satu langkah mempromosikan Pariwisata dan juga budaya yang ada di Kabupaten Solok.

Sebenarnya pada HUT Kabupaten Solok ke-109 ini jatuh pada tanggal 9 April 2022, akan tetapi hari jadi tersebut berada pada bulan suci Ramadhan, maka dimajukanlah tanggal 19 Maret 2022 hingga 30 Maret 2022.

Pembukaan hari jadi ini dibuka langsung oleh Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda, saat itu. Sebelum pembukaan ribuan arak-arakan jamba juga ditampilkan, dengan melibatkan 74 Nagari yang ada di Kabupaten Solok.

Dengan mengusung tema “Kabupaten Solok Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”.

Pada HUT ini berbagai rangkaianpun tidak ketinggalan untuk ditampilkan. Adapun rangkain kegiatan yang akan dilaksanakan dipesanggrahan Dermaga Danau Singkarak:

Bundo Kanduang dalam Hari Jadi Kabupaten Solok ke-109.
Bundo Kanduang dalam Hari Jadi Kabupaten Solok ke-109.

-Pembukaan festival 5 Danau
-Festival music akustik
-Lomba fotografi
-Lomba kreasi mascot
-Lomba vlog dan lomba jurnalistik

“Alek Gadang” memang sangat beda dari tahun-tahun sebelumnya. Bagi yang menghadiri sedikit terenyah. Apalagi pada HUT ini juga memperkenalkan produk-produk UMKM Kabupaten Solok, seperti kompetisi kopi, kopi talue, pameran kopi, penanaman varietas baru kopi Arabica serta camping bersama petani kopi. Dan acara ini akan dilaksanakan di kawasan Solok Radjo Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti.

Adapun dilaksanakannya Gowes di Danau Talang-Danau Dibawah- Danau Diatas di Convention Hall, Touring komunitas mobil dari Arosuka sampai ke Convention Hall Alahan Panjang serta pacu biduak.

Nah! Khusus di daearh kawasan Arosuka, akan dilaksanakannya beberapa macam lomba seperti lomba-lomba dari perangkat daerah yang bertempat di Taman Hutan Kota Wisata (THKW) dan Lomba Marandang serta lomba ayam kukuak balenggek.

Semoga kembali marwah kehormatan dan kejayaan masa lalu yang pernah diraih Kabupaten Solok dan menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan yang selama ini dihadapi daerah.

Dengan berbagai konsep yang selalu ditawarkan kepada para pelaku dan penggiat wisata dalam mempromosikan wisata, semoga dapat memancarkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Solok. Sehingga Kabupaten Solok terbangun dari mimpi yang panjang, dari keindahan alam yang dimiliki.(*)