Erik ten Hag Terancam Dipecat Usai Kekalahan Memalukan dari Tottenham

Arosukapost.comErik ten Hag, pelatih Manchester United, kini tengah berada di ujung tanduk setelah timnya menelan kekalahan pahit dengan skor 3-0 dari Tottenham Hotspur pada laga yang digelar 29 September 2024.

Hasil ini memperpanjang rekor buruk Setan Merah di awal musim Premier League 2024/2025, yang kini terpuruk di peringkat ke-12 dengan hanya meraih tujuh poin dari enam pertandingan. Tak ayal, ini menjadi start terburuk Manchester United sejak tahun 2007.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Tottenham Hotspur tersebut menjadi momen yang penuh tekanan bagi ten Hag dan timnya. Setelah gagal memberikan perlawanan yang berarti di babak pertama, kondisi Manchester United semakin memburuk ketika kapten Bruno Fernandes diusir dari lapangan karena menerima kartu merah pada menit ke-65.

Bermain dengan sepuluh pemain, Tottenham tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menambah gol. Son Heung-min dan James Maddison berhasil mencatatkan nama mereka di papan skor, menghancurkan harapan United untuk mengejar ketertinggalan.

Kekalahan dari Tottenham ini bukanlah yang pertama kalinya musim ini. Sebelumnya, Manchester United juga dibantai oleh Chelsea dengan skor 4-1, serta hanya mampu meraih hasil imbang ketika melawan tim promosi.

Baca juga :  Ryan Giggs Antusias Kunjungi Indonesia dan Berbagi Kiat Sukses

Kondisi ini semakin membuat para penggemar frustrasi dan mendesak manajemen klub untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap Erik ten Hag.

Banyak yang merasa bahwa pelatih asal Belanda ini tak mampu memaksimalkan potensi skuad yang ada, meskipun memiliki deretan pemain berbakat.

Situasi semakin pelik dengan absennya beberapa pemain kunci akibat cedera. Salah satu yang paling disoroti adalah Kobbie Mainoo, pemain muda yang diharapkan bisa memberikan kontribusi besar bagi tim, namun kini harus absen karena cedera serius. Cedera ini tentu berdampak pada komposisi tim, membuat ten Hag semakin sulit menemukan keseimbangan permainan.

Manajemen Manchester United disebut-sebut memberikan tenggat waktu hingga akhir Oktober untuk melihat apakah ten Hag bisa memperbaiki kinerja tim.

Jika tidak, ancaman pemecatan semakin nyata. Tekanan dari penggemar dan hasil buruk yang terus berlanjut membuat posisi ten Hag sangat rentan. Beberapa pihak mulai berspekulasi mengenai siapa yang layak menggantikannya jika keputusan tersebut benar-benar diambil.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Erik ten Hag mengakui bahwa performa timnya jauh dari kata memuaskan. Ia menegaskan bahwa Manchester United harus segera bangkit dari keterpurukan ini.

Baca juga :  Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Siap Bergabung dengan Timnas Indonesia

“Kami perlu memperbaiki mentalitas dan kerja keras di setiap pertandingan. Kami tahu ini situasi yang sulit, tapi kami percaya bahwa dengan kerja keras, kami bisa kembali ke jalur kemenangan,” ujar ten Hag.

Namun, pernyataan ini tidak cukup untuk meredam kekecewaan para penggemar. Banyak yang mulai meragukan apakah ten Hag masih memiliki dukungan penuh dari manajemen klub setelah rentetan hasil negatif yang dialami tim.

Dengan jadwal pertandingan yang semakin padat dan tantangan yang tak kunjung surut, masa depan Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United tampaknya semakin diragukan.

Sementara itu, para analis sepak bola juga turut mengomentari kondisi ini. Sebagian besar dari mereka merasa bahwa masalah di Manchester United lebih kompleks daripada sekadar performa pelatih.

“Ini masalah sistemik. Pemecatan pelatih mungkin hanya akan menjadi solusi jangka pendek,” ujar salah satu analis sepak bola ternama.

Meskipun demikian, publik sepak bola terus menanti apakah Manchester United akan mengambil langkah drastis dalam waktu dekat. (end).