Sumbar  

Dinas PKP2LH Sawahlunto Dukung Program Sekolah Penggerak untuk Pelajar

Program sekolah penggerak bersama Dinas PKP2LH Sawahlunto, Rabu (19/10/22).
Program sekolah penggerak bersama Dinas PKP2LH Sawahlunto, Rabu (19/10/22).

Arosukapost.com, Sawahlunto- Siswa SMA N 3 Sawahlunto mengunjungi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dalam rangka program sekolah penggerak dengan mengobservasi lokasi dan fasilitas TPA sampah, di Desa Santur, Sawahlunto, Rabu (19/10/22).

Kegiatan ini dilaksanakan bersama tim yang ditugaskan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (PKP2LH) Kota Sawahlunto, Adrius Putra.

Sub Koordinator Perencanaan dan Tata Lingkungan Andri Maha Putra menjelaskan, luasan TPA sampah yang dimanfaatkan di Sawahlunto yaitu seluas 9,13 Ha.

“Jumlah volume timbulan sampah kota sebanyak 18-21 ton per hari. Namun yang masuk ke TPA sampah sekitar 13-14 ton per hari. Sistem operasi TPA (yang dipakai) dengan controlled maupun sanitary landfill,” kata Andri Maha Putra menjelaskan.

Baca juga :  MK Putuskan Pemilu 2024 Proporsional Terbuka, Bacaleg Dharmasraya Lega

Kemudian ditambahkan Uttiya Annissa selaku Penelaah Dampak Lingkungan mengatakan, TPA sampah dapat menghasilkan gas metan yang dapat berpotensi diolah menjadi energi listrik. Namun karena jumlah sampah yang masuk ke TPA masih sedikit, maka hal tersebut belum bisa dilakukan.

Dalam kegiatan tersebut, materi juga dipaparkan Sub Koodinator Kebersihan Hermansyah. Ia menyebut, terkait jadwal layanan penjemputan sampah ke rumah-rumah oleh dinas yaitu dengan menggunakan truk, arm roll truk dan becak motor sampah.

Program sekolah penggerak bersama Dinas PKP2LH Sawahlunto, Rabu (19/10/22).

Perlu diketahui, program sekolah penggerak ini merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. SMA N 3 Sawahlunto dalam hal ini dibimbing oleh Misrayenti, Siska, Ewit, Syafria dan Hengki.

“Kami di SMA N 3 Sawahlunto mengangkat tema tentang gaya hidup berkelanjutan, khususnya mengenai program pengelolaan sampah di sekolah,” kata Misrayenti.

Baca juga :  Pemkab Dharmasraya Canangkan 'GenarsihSehati' dalam Upaya Kurangi Sampah

“Motto kami ‘Bersih, Hijau, Asri, Sehat atau BERHIAS. Jadi program sekolah penggerak ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi, numerasi dan karakter dimana kegiatannya ada yang terintegrasi dengan ekosistem lingkungan,” katanya menambahkan.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas PKP2LH Adrius Putra menyambut baik kolaborasi yang muncul dari sekolah-sekolah yang ada di Kota Sawahlunto.

“Apalagi salah satu yang dipelajari itu adalah terkait pengelolaan dan pengolahan sampah. Saya juga sudah menugaskan tim untuk ikut aktif mendampingi sekolah yang berminat terkait pengelolaan sampah,” katanya.

“Semoga dengan aktifnya pengelolaan sampah di sekolah, maka terbangun budaya peduli lingkungan hidup dan sampah sedari usia pelajar sehingga persoalan pengurangan sampah di Kota Sawahlunto lebih mudah dikendalikan,” harapnya.