Densus 88 Pantau Lima WNI Fasilitator Keuangan ISIS

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (11/5/22).
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (11/5/22).

Arosukapost.com, Jakarta- Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menduga tiga dari lima WNI fasilitator keuangan ISIS berada di Suriah. Menindaklanjuti hal tersebut, Densus 88 Antiteror Polri laksanakan pemantauan secara intensif terhadap lima WNI tersebut.

“Densus sudah laksanakan pemantauan terus ke-5 WNI tersebut,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Rabu (11/5/22).

Dedi mengatakan, Polri akan berkoordinasi dengan Hubinter guna mencari keberadaan kelima WNI tersebut. Selain itu, Polri akan bekerja sama dengan Interpol negara terkait.

“Khusus yang diduga masih berada di LN (luar negeri) akan dikomunikasikan antara Hubinter NCB dengan Interpol di negara-negara yang diduga tempat WNI tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa ada 5 fasilitator keuangan ISIS yang berasal dari Indonesia. Polri menduga kuat tiga dari lima WNI tersebut berada di Suriah.

“Dua perempuan Dwi Dahlia Susanti dan Dini Ramadani diyakini kuat saat ini berada di Suriah, diketahui dari dokumen perjalanan. Satu lagi Muhammad Dandi Adiguna, berdasarkan keterangan ayahnya sudah di luar negeri mungkin juga di Suriah,” kata Dedi.

Dedi mengatakan dua lainnya, yakni Ari Kardian dan Rudi Heriadi, pernah disanksi hukum di Indonesia. Ari disanksi lantaran pernah memfasilitasi pengiriman orang ke Suriah, sementara Rudi divonis 3,5 tahun bui karena deportan dari Suriah.

Nama 5 WNI dan peranan fasilitator ISIS tersebut tertera dalam situs resmi Departemen Keuangan AS. AS menyatakan jaringan kelima orang itu juga telah melakukan transfer keuangan untuk mendukung upaya ISIS di kamp-kamp pengungsi yang berbasis di Suriah dengan mengumpulkan dana di Indonesia dan Turki.

Baca juga :  Dinsos Kabupaten Solok Serahkan Bantuan Sosial untuk 1.489 KPM Hiliran Gumanti
Editor: DW