Sumbar  

Cegah Gangguan Jiwa, Ikuti Tips dari Ahli di Solok

Dinas Kesehatan Kota Solok mengadakan pertemuan untuk Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa di Kelurahan di Aula Puskesmas Nan Balimo Kota Solok pada hari Selasa (11/6/24) (dok foto, KominfoKota/Ito)
Dinas Kesehatan Kota Solok mengadakan pertemuan untuk Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa di Kelurahan di Aula Puskesmas Nan Balimo Kota Solok pada hari Selasa (11/6/24) (dok foto, KominfoKota/Ito)

Arosukapost.com – Dinas Kesehatan Kota Solok mengadakan pertemuan untuk Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa di Kelurahan di Aula Puskesmas Nan Balimo Kota Solok pada hari Selasa (11/6/24). Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa dan cara mendeteksi dini gejala-gejala gangguan kesehatan jiwa.

Kepala Bidang P2P dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, membuka acara pertemuan ini dengan didampingi oleh Sub Koordinator PTM Ns. Jalisnawati, S.Kep serta staf dari Seksi PTM (Penyakit Tidak Menular) Dinas Kesehatan Kota Solok.

Dalam sambutannya, dr. Hiddayaturrahmi menyampaikan bahwa kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Baca juga :  Polres Sijunjung Tangkap Pelaku Ilegal Logging dan Penambangan Emas Tanpa Izin

“Siapa saja bisa rentan terganggu kesehatan jiwanya. Terlebih, jangan antipati terhadap pasien gangguan jiwa, Tetapi berikan mereka perhatian dan kepedulian,” ujarnya.

Peserta pertemuan ini merupakan masyarakat dengan kelompok rentan yang memiliki masalah gangguan kejiwaan seperti ibu hamil, penderita penyakit kronis, dan orang tua yang mempunyai anak usia Sekolah (Remaja).

45 orang peserta yang hadir merupakan kelompok masyarakat dari Kelurahan di Kota Solok yang merupakan wilayah kerja Puskesmas se-Kota Solok.

Dokter Spesialis Kejiwaan dr. Sulistiana Dewi, Sp. Kj selaku Narasumber Ahli dari RS M. Natsir Kota Solok dalam materinya menyampaikan bahwa kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan mental juga menjadi faktor yang ikut berkontribusi terhadap tingginya prevalensi penyakit jiwa.

Baca juga :  Pemuda Sawah Sudut Salayo Rayakan Khatam Al-Quran ke-15 di Masjid Baitunnur

“Upaya preventif kesehatan jiwa ditujukan untuk mencegah terjadinya masalah kejiwaan, mencegah timbulnya atau kambuhnya gangguan jiwa, mengurangi faktor resiko akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum atau perorangan, serta mencegah timbulnya dampat masalah psikososial,” sampai Dewi.

Pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan jiwa, sehingga mereka dapat mendeteksi dini gejala-gejala gangguan kesehatan jiwa dan mencari bantuan yang tepat. (Ito)