Bobby Adhityo Terkait Pernyataan Mahathir Mohamad Klaim Kepri: Indonesia Lebih Dulu Merdeka

Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi.
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi.

Arosukapost.com, Jakarta- Bobby Adhityo Rizaldi, Anggota Komisi I DPR RI mengkritik pernyataan mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad soal Malaysia seharusnya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau (Kepri). Ia menilai pernyataan sepihak Mahathir keliru.

“Ya beliau berbicara dalam lingkup internal sepengetahuan saya, ya itu ngawur walaupun dalam konteks membakar semangat warganya,” kata Bobby kepada wartawan, Selasa (21/6/22).

Ia mengaku bingung akan pernyataan Mahathir. Lantaran, kata Bobby, Indonesia sudah lebih dulu merdeka dari pada Malaysia. “Bagaimana caranya itu milik Malaysia, hari kemerdekaanya saja lebih muda dari Indonesia, sedangkan Riau sudah NKRI yang harinya saja lebih dulu pada 9 Agustus 1957,” ucap Bobby.

Baca juga :  TP-PKK Kabupaten Solok Matangkan Persiapan Jelang Lomba ke Tingkat Provinsi

Dilansir The Straits Times, Selasa (21/6/22), Mahathir Mohamad melontarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut Malaysia seharusnya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau yang merupakan wilayah Republik Indonesia.

Pernyataan Mahathir disampaikan saat pidato pada Minggu 19 Juni 2022 lalu, dalam acara yang digelar sejumlah organisasai non-pemerintah di Negara Bagian Selangor bernama Kongres Survival Melayu. Acara itu diberi judul “Aku Melayu: Survival Bermula”.

Baca juga :  Erick Thohir Bahas Persiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala AFF U-16 dan U-19 2024

Dalam pidatonya, Mahathir juga menyatakan bahwa pemerintah Malaysia menganggap lebih berharga untuk memenangkan kendali atas Pulau Sipadan dan Ligitan di Borneo saat Melawan di Mahkamah Internasional (ICJ), sembari menyerahkan Pedra Branca ke Singapura.

“Kita seharusnya menuntut tidak hanya Pedra Branc, atau Pulau Batu Puteh untuk dikembalikan kepada kita, kita seharusnya juga menuntut Singapura juga Kepulauan Riau, karena itu Tanah Melayu,” katanya.