Sumbar  

Banjir Lumpur Menerjang Ngarai Sianok, Warga Terpaksa Mengungsi

Arosukapost.com – Bukittinggi, 4 Juni 2024 – Tragedi menimpa warga Bukittinggi, Sumatera Barat, ketika banjir lumpur menerjang kawasan Ngarai Sianok pada Senin sore, 3 Juni 2024. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan signifikan pada pemukiman warga dan memaksa mereka untuk mengungsi.

Menurut laporan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bukittinggi, Ade Risdianto, banjir ini terjadi setelah hujan lebat yang mengguyur hulu sungai. Tak lama setelah itu, air besar bercampur lumpur mendadak menerjang kawasan tersebut, memasuki rumah-rumah warga.

Dampak dari banjir ini cukup parah, dengan 14 rumah terkena luapan lumpur, mengakibatkan kondisi rumah dipenuhi lumpur dan pasir.

Terdapat 44 korban yang terdampak, termasuk 32 dewasa, 4 anak-anak, 6 lansia, dan 2 balita yang harus diungsikan.

Baca juga :  "Komunikasi Politik Pemangku Adat Dalam Demokrasi Minangkabau".

Selain itu, dua unit mobil juga terkena terjangan banjir lumpur. Komandan Kodim (Dandim) 0304/Agam, Letkol Arm Bayu Ardhitya, mengatakan bahwa luapan ini berasal dari aliran pertengahan Sungai di Ngarai Sianok bagian Koto Gadang. Diduga terjadi sumbatan yang kemudian jebol dan menyebabkan luapan tiba-tiba.

Dandim bersama Kapolresta Bukittinggi dan pemerintah daerah setempat telah menegaskan larangan tinggal sementara di wilayah aliran Sungai Sianok.

Warga diminta menjauhi kiri kanan 50 meter dari sungai, mengingat ini adalah Buffer Zone atau wilayah penyangga yang tidak layak menjadi tempat tinggal karena arus yang masih kencang.

Baca juga :  Bukik Gompong Sejahtera Solok Berhasil Terapkan Konsep Pertanian Organik Terpadu

Proses relokasi bagi warga yang bertempat tinggal di kawasan terdampak diutamakan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Dandim menekankan pentingnya normalisasi sungai, namun relokasi harus menjadi prioritas.

Salah seorang warga terdampak, Ilham (31), mengungkapkan bahwa posisi rumahnya yang berada di dataran terendah membuatnya menjadi salah satu yang terparah. Ini adalah kejadian ketiga yang dialami warga sejak akhir April 2024.

Pemerintah setempat dan berbagai lembaga bantuan terus berupaya memberikan dukungan kepada warga yang terdampak, baik dalam bentuk bantuan logistik maupun relokasi sementara.

Masyarakat diharapkan tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk keselamatan bersama. (end)