‘Balaho’ Tradisi Ziarah Kubur Saok Laweh Kabupaten Solok yang Masih Terjaga

Arosukapost.com, Solok – Untuk mengenang anggota keluarga yang telah meninggal. Berbagai cara yang dilakukan masyarakat, apalagi dalam menjaga tradisi yang telah turun temurun dilakukan.

Seperti halnya di lakukan oleh masyarakat Nagari Saok Laweh, Kecamatan Kubung Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Tradisi mengenang anggota keluarga yang telah meninggal dunia, Saok Laweh punya cara tersendiri, yakni mereka namakan tradisi balaho, sebuah tradisi yang telah dilakukan turun temurun dan tetap dilaksanakan hingga saat ini.

Balaho suatu acara tradisi yang diadakan di pemakaman kaum atau suku yang dilaksanakan sebulan sebelum puasa Ramadhan. Dalam tradisi ini dihadiri oleh kaum laki-laki, ibu-ibu dan anak-anak. 

Untuk kaum ibu-ibu membawa makanan dan minuman ke pemakaman. Salah satu makanan yang tidak boleh ketinggalan yaitu ‘paniaram’. Paniaram bagi masyarakat Saok Laweh mempunyai makna dan filosofi tersendiri.

Tradisi balaho biasanya diawali dengan membersihkan makam, dilanjutkan dengan berdoa, zikir dan diakhiri dengan makan bersama anggota kaum atau suku.

Baca juga :  Tanggap! Dinsos Kabupaten Solok, Bantu Korban Kebakaran di Nagari Talang

Dan disaat itu juga para ibu-ibu mengumpulkan sedekah yang akan diberikan kepada anak anak yang ikut saat itu. Amalnya diniatkaan untuk anggota keluarga yang meninggal, tradisi balaho masih tetap bertahan dan lestari ditengah kemajuan zaman dan teknologi. Banyak makna yang terkandung dalam tradisi balaho diantaranya mengingatkan akan kematian, gotong royong dan silaturrahmi antar anggota kaum atau suku dan sebagainya.