Sumbar  

Antisipasi Aksi Unjuk Rasa Pasca Kenaikan BBM, Polres Solok Gelar Simulasi

Arosukapost.com, Solok – Polres Solok, Sumatera Barat melaksanakan kegiatan Tactical Floor Game (TFG) di halaman Mako Polres Solok, Rabu (5/10/22). TFG ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesiapan Polres Solok menghadapi kemungkinan aksi unjuk rasa masyarakat dalam menolak penyesuaian harga BBM pasca penetapan harga BBM yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Kegiatan TFG ini di koordinir Wakapolres Solok, Kompol Irwan Zani, dan diikuti personil jajaran Polres. Kegiatan simulasi pengamanan aksi unjuk rasa ini diawali dengan menggelar simulasi menggunakan Tactical Floor Game (TFG) di Aula Bhayangkara Polres Solok.

“Simulasi ini dilakukan agar semua anggota memahami tugas fungsi masing-masing jika nanti terjadi aksi unjuk rasa,” kata Kepala Polres Sokok, AKBP Apri Wibowo, S.I.K. 

Menurutnya kegiatan simulasi menggunakan Tactical Floor Game tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum dalam pengamanan aksi unjuk rasa dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) khususnya di wilayah hukum Polres Solok agar tetap aman dan kondusif.

Baca juga :  Anggota Komisi XI Ingatkan, Kenaikan BBM Akan Sengsarakan Rakyat

Dalam kegiatan ini diasumsikan telah berlangsung aksi unjuk rasa memprotes kenaikan harga BBM. Aksi demo dimulai saat Kapolsek Gunung Talang melaporkan ke Kapolres Solok bahwa ada sekitar 150 kelompok masa yang akan menggelar aksi demo ke kantor Bupati Solok terkait kenaikan BBM. Selanjutnya Kapolres menghubungi Kasat Samapta tentang aksi demo tersebut.

“Kita mensimulasikan objek yang akan kita amankan ini melalui media TFG, agar para perwira pengendali di lapangan memahami secara luas mengenai tugas dan tanggungjawab dalam pengamanan aksi unjuk rasa sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat dalam penyampaian pendapat dimuka umum,” sebut Kapolres.

Baca juga :  Kompre Tahfizh Digelar, Syarat Lulus Siswa Kelas 12 MAN 1 Solok PK

Kegiatan simulasi pengamanan aksi unjuk rasa dengan menghadirkan personel Dalmas awal, tim Negosiator, Dalmas lanjut, tim Raimas, tim tindak, tim kesehatan, serta tim pendemo.  

“Ini perlu kita lakukan agar seluruh personel selalu siap dalam menghadapi kejadian-kejadian yang tidak bisa kita duga dalam pengamanan aksi unjuk rasa ini, dan juga keselamatan personel menjadi poin penting dalam kegiatan ini,” kata Wakapolres Solok, Kompol Irwan Zani Anggota.

Kemudian untuk Dalmas diperlukan kerjasama tim, dalam gerakan Dalmas bukan gerakan perorangan tetapi merupakan kerjasama sebuah tim yang terbentuk dalam suatu formasi Dalmas. 

“Simulasi ini diharapkan seluruh personel paham dan mengetahui tahapan dalam pengendalian masa serta mampu menerapkannya di lapangan,” tutur Irwan Zani.