Antara Politik dan Bencana Menjadi Ajang Tebar Pesona.

Syafri Piliang

Oleh Syafri Piliang : Wartawan Muda.

Arosukapost.com – Bencana alam yang baru-baru ini mengguncang Ranah Minangkabau, Provinsi Sumatera Barat, tampaknya menjadi kesempatan bagi sejumlah politisi di negeri ini untuk menunjukkan pesona mereka.

Tampaknya, para politisi dari berbagai partai bersama kandidat calon kepala daerah dan Gubernur berbondong-bondong meramaikan lokasi bencana, sembari menyerahkan bantuan pada korban terdampak. Walau mungkin niat mereka baik, namun tindakan tersebut mengundang pertanyaan. Apakah mereka memang ingin membantu korban atau justru mempergunakannya untuk kepentingan politik mereka ?

Kedatangan alek demokrasi serentak yang hanya tinggal beberapa bulan lagi di tahun 2024 ini tidak terpisahkan dari serangkaian bencana alam yang terjadi. Banjir bandang, tanah longsor, dan galodo telah menyebabkan setidaknya 60 orang kehilangan nyawa, dengan puluhan lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan dari berbagai instansi. Kejadian ini telah menimbulkan duka yang mendalam bagi seluruh lapisan masyarakat di negeri ini.

Selain tu , juga kerugian harta benda yang sampai saat ini belum terhitung nilai kerugiannya. Sementara , bencana ini juga berdampak pada ekonomi, sosial dan kemasyarakatan yang cukup besar. Semisalnya bahan kebutuhan pokok keseharian yang beli warga melonjak tajam tanpa kendali.

Baca juga :  Cari Duit Setengah Mati, Ngabisinnya Setengah Sadar

Seharusnya, tokoh politik dapat bersinergi dan berperan aktif dengan memanfaatkan semua sumber daya dan jaringan yang tersedia, baik di tingkat daerah, pusat, maupun internasional, untuk saling bahu-membahu dalam memberikan bantuan kemanusiaan.

Dengan terciptanya suasana damai melalui jabat tangan dan pelukan satu sama lain, akibat dari musibah yang datang silih berganti, semoga keharmonisan ini dapat terus berlangsung hingga usai pesta demokrasi, di mana tahapannya sedang berlangsung.

Kita semua tentu berharap kehadiran pemimpin yang dapat memberikan kontribusi positif dalam penanggulangan bencana dan penanganan pasca bencana di berbagai wilayah. Ini berarti, siapa pun yang terpilih sebagai pemimpin di masa depan harus memiliki program-program yang mendukung keselamatan dan kesejahteraan rakyat.

Bencana yang terjadi saat ini, ternyata juga memberikan peluang bagi beberapa kandidat yang sebelumnya terlibat dalam perselisihan politik yang intens. Mereka yang dulunya bersaing dengan sengit, mengemukakan pendapat terhadap lawan politik hingga menjadi viral di media sosial dan media elektronik, kini berkesempatan untuk bersatu. Semoga, ke depannya, para kandidat yang sebelumnya berseteru dapat bersatu padu demi kemajuan dan kesejahteraan Ranah Minang yang kita cintai.

Baca juga :  Jika Ingin Menjadi Elang, Berhentilah Bergaul Dengan Bebek: Menjaga Lingkungan Hidup yang Positif

Kita semua tentu merasakan kesedihan yang mendalam atas kondisi yang terjadi. Oleh karena itu, cara terbaik untuk membantu korban bencana adalah dengan memberikan bantuan tanpa mengharapkan ada imbalan atau ajang politisasi. Kita harus membantu dengan tulus dan ikhlas, tanpa perbedaan partai politik dan kepentingan kelompok.

Mari kita bersama-sama membantu dan mendoakan agar masyarakat di wilayah terdampak bencana alam dapat segera bangkit dan pulih dari musibah ini. Semoga musibah bencana alam ini menjadi sebagai pelajaran bagi kita semua, bahwa kita harus siap dan tanggap menghadapi bencana alam

Semoga suasana yang adem dan damai dapat terus terjaga bagi seluruh kandidat yang akan bertarung dalam pilkada serentak 2024, hingga proses pemilihan berakhir. Dan semoga Ranah Bundo terhindar dari segala macam bencana.

Oleh Syafri Piliang.