Arosukapost.com – Jakarta, 1 Oktober 2024, Dalam momen yang menarik perhatian publik, anggota DPR terpilih dari Partai Golkar, Jamaludin Malik, hadir di acara pelantikan dengan mengenakan kostum Ultraman.
Tindakan ini tidak hanya menjadi sorotan media, tetapi juga memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat dan politisi.
Jamaludin Malik memilih kostum Ultraman sebagai simbol pahlawan yang melawan kejahatan. Dalam wawancara setelah pelantikan, ia menjelaskan bahwa pemilihan karakter ini bertujuan untuk menggambarkan komitmennya dalam penegakan hukum dan keadilan di Indonesia.
“Ultraman adalah simbol keberanian dan kebaikan. Saya ingin menunjukkan bahwa sebagai wakil rakyat, saya siap berjuang melawan segala bentuk kejahatan dan ketidakadilan,” ujarnya.
Sebelum pelantikan, Jamaludin berharap penampilannya akan menarik perhatian publik dan membuat namanya viral di media sosial.
Dia mengakui bahwa strategi ini merupakan bagian dari kampanye untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.
“Saya ingin masyarakat melihat saya bukan hanya sebagai politisi, tetapi juga sebagai sosok yang peduli dengan isu-isu yang mereka hadapi,” tambahnya.
Meskipun awalnya tampil dengan kostum tersebut, Jamaludin akhirnya harus berganti pakaian formal sebelum acara resmi dimulai.
Menurut aturan yang berlaku, anggota DPR diharuskan mengenakan pakaian resmi selama pelantikan. Namun, momen tersebut tetap menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Reaksi masyarakat terhadap penampilan Jamaludin bervariasi. Beberapa netizen mengapresiasi kreativitasnya dan menyatakan dukungan atas niat baiknya untuk memperjuangkan keadilan. Namun, ada juga yang mengkritik tindakan tersebut sebagai tidak pantas untuk acara resmi seperti pelantikan DPR.
Kehadiran Jamaludin Malik dengan kostum Ultraman menjadi salah satu sorotan dalam pelantikan anggota DPR periode 2024-2029.
Meskipun ia harus mengganti kostumnya, pesan yang ingin disampaikan tetap jelas: komitmen untuk berjuang demi kebaikan rakyat dan melawan kejahatan.
Dengan langkah ini, diharapkan Jamaludin dapat membuktikan bahwa dia bukan hanya sekadar pahlawan dalam kostum, tetapi juga pahlawan dalam tindakan nyata di dunia politik Indonesia. (tend)
