Aksi Pada HUT Kabupaten Solok, Ketua Forwana: Ada Kepentingan yang Tersumbat dan Ingin Populeritas

Ketua Forum Wali Nagari Kabupaten Solok, Syamsul Azwar
Ketua Forum Wali Nagari Kabupaten Solok, Syamsul Azwar

Arosukapost.com, Solok- Ketua Forum Wali Nagari Kabupaten Solok, Syamsul Azwar, menyayangkan aksi belasan mahasiswa mengatasnamakan AliansiMahasiswa Solok seluruh Indonesia yang melakukan aksi pada peringatan Ulang Tahun Kabupaten Solok ke 109 tahun, Sabtu (09/04/2022).

“Satu hal yang amat kita sayangkan, jika suara suara anak bangsa atau generasi penerus bangsa kedepan terseret dalam sebuah politisasi atau politik praktis yang tidak mengedepankan kepentingan rakyat. Maka intelektual mahasiswa secara umum juga bisa ternoda,” tutur Syamsul Azwar, Minggu (10/04/2022).

Apalagi menurut Wali Nagari dua periode ini, aksi yang dilakukan mahasiswa sempat juga melakukan dorong-dorongan dengan petugas disaat menjalankan ibadah puasa demi mendapat perhatian.

“Kalau hanya 10 atau 15 orang, saya rasa bukanlah sebuah aksi damai atau demo. Ini kurang tepat rasanya dilakukan adik adik, sebab hari itu merupakan momentum hari besar daerah kita Kabupaten Solok,” jelasnya.

Baca juga :  Permudah Pendataan Bayar Pajak, Pemko Padang Hadirkan Aplikasi Smart Tax

Karena menurutnya, terkadang kekuatan mahasiswa itu dimanfaatkan oleh kalangan tertentu dalam sebuah kepentingannya sedang tersumbat dan ingin memamfaatkan sekedar untuk mendapatkan popularitas dibalik aksi mahasiswa.

“Untuk itu kita sangat berharap, saat mahasiswa menyuarakan aspirasi untuk rakyat dan daerah, harusnya lebih dapat terukur dan terarah. Harus jelas apa yang disuarakan,” katanya.

Kemudian lanjut Syamsul Azwar, sebagai generasi yang intelek, mahasiswa seharusnya mampu membedakan apa yang baik mesti mereka lakukan.  Apalagi diantara mahasiswa yang ikut aksi itu, terlihat hanya ikut-ikutan meramaikan sebuah aksi, tanpa mengetahui apa yang harus disampaikan.

“Dari pada hanya ikut meramaikan lebih bagus mahasiswa tuntaskan pendidikannya, sebab beban orang tua cukup berat dan banting tulang dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya agar mendapatkan gelar sarjana,” ujar Syamsul Azwar.

Baca juga :  Jakarta Bersiap untuk Mudik: Kesehatan dan Kendaraan Jadi Prioritas

Lebih lanjut sebut Syamsul Azwar, disisi lain kita juga butuh mahasiswa yang berani mengkritisi pemerintah untuk perobahan suatu kemajuan daerah ke depannya, namun tentu katanya harus dilakukan melalui cara-cara yang lebih profesional, karena peran mahasiswa memiliki bekal ilmu formal yang mumpuni mampu berada di garda terdepan dalam memberikan masukan-masukan bernas untuk kepentingan pemerintah.

“Nah jika pemerintah tak menjalankan perannya dan merugikan rakyat dan daerah, tentu disini peran mahasiswa sangat diharapkan sekali,” tandasnya.

“Sekali lagi kita sangat berharap saat mahasiswa menyuarakan aspirasi untuk rakyat dan daerah terukur dan terarah serta mampu membedakan apa yang baik harus dilakukannya.

Penulis: Nofri GuntalaEditor: Nofri Guntala