AIR MATA DI BALIK TRAGEDI MAUT BUKIT AKOK SUNGAI ABU

PENULIS, SYAM CHANIAGO

AROSOKAPOST.COM Kamis malam dini hari adalah malam duka, tepatnya 26/9 informasi terjadinya bencana longsor di Bukit Akok, Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok. Diperkirakan puluhan warga terjebak dan tertimbun longsoran material tanah. Bagai tersambar petir pihak keluarga korban mendengar kabar duka tersebut.

Kecemasan dan Isak tangis mulai menyelimuti masing masing keluarga yang selama ini menggantungkan kehidupan di rimba belantara itu, para korban rela mempertaruhkan nyawa demi kelangsungan kehidupan keluarga, Banjir air mata keluarga korban mengalir deras saat mendengar tragedi Bukit Akok Sungai Abu yang banyak menelan korban.

Kegelapan kian mencekam hingga kelam mulai menyongsong fajar, barangkali tak banyak yang dapat diperbuat oleh keluarga, kecuali meratapi, menagis dan berdoa semoga orang orang yang disayangi selamat dari bencana naas malam itu.

“Saya mendengar kabar sekitar pukul 02 00 WIB Kamis dini hari, bahwa terjadi bencana di Bukit Akok Sungai Abu, saat itu saya sedang tugas di Padang melakukan pembahasan Aggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perobahan, “ jelas Efdizal, SH, MH Anggota DPRD Kab Solok.

Tanpa pikir panjang, sebagai wakil rakyat Efdizal langsung berkemas dan melangkah keluar dari kamar hotel, sembari tangannya menggegam kunci mobilnya, tanpa pikir panjang langsung tancap gas menuju daerah bencana yang merupakan daerah pemilihannya.

Baca juga :  Usai Pelantikan Presiden, Andre Rosiade Langsung Turun Gunung Kerja Nyata Untuk Sumbar

“Agenda daerah juga sangat penting, namun bencana yang menimpa warga saya juga jauh lebih penting, “ujar.Anggota DPRD dua periode ini.

Ia mengapresiasi keterlibatan seluruh komponen terkait, mulai dari pemerintah nagari , kecamatan hingga stake horlder yang terkait tugas tugas kebencanaan Kabupaten, pihak kepolisian dan partisipasi masayarakat menyatu dalam  melakukan evakuasi korban yang tertimbun. Jarak tempuh dari pusat Nagari Sungai Abu memakan waktu empat sampai lima jam perjanan kaki membelah rimba belantara.

“Saat ini kita fokus melaksanakan gerakan sosial, mengupayakan semaksimal mungkin mengevakuasi saudara saudara kita yang ditimpa musibah, masih tertimbun dalam longsoran sampai semua korban dapat ditemukan, baik yang selamat maupun yang meningal, “ harapnya.

Senada juga disampaikan Walinagari Sungai Abu, Padriwanto, benar telah terjadi bencana di wilayah yang dipimpinnya. Namun belum bisa dipastikan beberapa orang yang melaksanakan aktifitas di Bukit Akok yang jauh dari pemukiman warganya.

“Mudahan mudahan kebersamaan padu seluruh unsur tim dan masyarakat mampu mengevakuasi para korban tertimbun tanah lonhsoran, perkiraan sementara dari informasi yang belum sahih, sebanyak 40 warga berada dilokasi iti, “ kata pak wali ini.

Jelang Sholat Jumat, satu persatu korban meninggal ditandu mengunakan kain sarung dan kayu seadanya, ini juga lebih memudahkan melewati jalan setapak menelusuri rimba belantara. Ada lima korban selamat  dilarikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat.

Baca juga :  Obrolan Cofee Break Di Kayu Jao Resort, Mengisi Akhir Pekan dengan Persahabatan dan Keindahan Alam

Tangisan keras keluar dari rongga mulut keluarga makin tak bisa lagi terbendung, ayah, suami, mamak, kakak saudara saat pergi membawa bekal, pamit dalam canda dan tawa, mereka pulang telah meregang nyawa. Mereka telah mengorbankan nyawanya demi sebuah kehidupan. Tak ada manusia yang dapat menolak bila ajal dan maut itu datang.

Hingga tulisan ini diterbitkan, sebanyak 16 orang korban meninggal telah berhasil ditemukan dan dievakusi dan diterima pihak keluarga masing masinh. Namun diperkirakan belasan lainnya masih tertimbun dan terus dilakukan evakuasi.

Barangkali belum tepat rasanya mengungkap fakta penyebab bencana tersebut saat ini, sebab  belasan jasad masih tertimbun, apakah lokasi maut itu dalam kawasan lindung dan berlangsung kegiatan ilegal mining, atau Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).

Tim investigasi Arosuka akan mengembangkan dan mengkofirmasi pihak pihak yang berkompenten untuk memberikan keterang lebih jelas dan detailnya, agar pembaca tak gagal paham atau salah pemahaman.  Mari kita dukung dan doakan seluruh pihak, relawan dan masuarakat fokus membantu mengevakuasi korban yang belum ditemukan.