Gubernur Sumbar Urai Permasalahan 15 Ton Sampah Harian Pasar Padang Lua

Gubernur Sumbar Mahyeldi di Masjid Jami' Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Rabu (20/4/22).
Gubernur Sumbar Mahyeldi di Masjid Jami' Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Rabu (20/4/22).

Arosoukapost.com, Padang Lua- Aktivitas perdagangan di pasar tradisional Padang Lua menyisakan permasalahan yang perlu diberi perhatian khusus. Sampah. Setiap harinya, pasar Padang Lua menghasilkan kurang lebih 15 ton sampah.

Demi mencegah penumpukan, Pemerintah Kabupaten Agam menyiasati dengan mengirim sampah pasar ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) regional yang terletak di Kelurahan Padang Karambia, Payakumbuh Selatan. Solusi ini bagaimanapun membutuhkan biaya angkut yang tidak sedikit. Belum lagi, alur pembuangan sampah dapat sewaktu-waktu terganggu jika TPA berhenti beroperasi. Bulan lalu misalnya, TPA Regional Payakumbuh ditutup sementara untuk perbaikan, berujung pada terhambatnya pengiriman sampah dari Padang Lua selama 3 hari.

Menanggapi hal ini, Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi mengutarakan akan melakukan pelatihan daur ulang sampah bagi warga Agam, khususnya warga Padang Lua.

“Jadi kita rencanakan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Dinas Lingkungan Hidup, melatih pemuda-pemudi di sini supaya sampah-sampah organik ini bisa diolah,” ungkap Mahyeldi dihadapan Bupati Agam Andri Warman dan warga Padang Lua pada acara Safari Ramadan Pemerintah Provinsi Sumbar di Masjid Jami’ Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Rabu (20/4/22).

Mengolah alih-alih membuang, ungkap Mahyeldi, adalah solusi berkelanjutan yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga memberi nilai tambah bagi warga.

Baca juga :  Lima Hektare Ladang Ganja Siap Panen Ditemukan TNI di Perbatasan Papua

“Nanti dia bisa diolah jadi tiga: jadi pupuk organik, jadi pakan ternak, dan jadi media budidaya maggot. Jadi tidak terbuang percuma,” kata Buya, sapaan akrab Mahyeldi.

Selain pelatihan, Buya juga menyebutkan Pemprov akan memberi bantuan berupa alat pencacah sampah agar upaya pengelolaan sampah tak berhenti hanya sampai pelatihan namun berlanjut hingga penerapan.

“Ini nanti dengan PMD dan Lingkungan Hidup akan kita latih dan bantu alatnya. Kita bantu dengan pencacahnya, sehingga nanti bisa diwujudkan ketiga produk tadi,” sebutnya.

Penulis: NEMEditor: DW