Plt Gubernur Sumbar Bahas Swasembada Ternak dan Integrasi Peternakan di Bangka Belitung

Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy memeberikan paparan dalam rangka mendukung program swasembada ternak di Bangka Belitung (NEM)
Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy memeberikan paparan dalam rangka mendukung program swasembada ternak di Bangka Belitung (NEM)

Bangka Belitung, Arosukapost,. com – Plt Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (PB ISPI), disambut dengan hangat oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bangka Belitung, Edi Romdoni, serta Ketua PW ISPI Babel, Dodi Novianto, bersama anggota lainnya. Kunjungan ini dalam rangka mendukung program swasembada ternak di Bangka Belitung, Jumat (18/10/2024).

Acara ini digelar di Warung Yok Ngopi, Jl. Pulau Pelepas, Bacang, Kota Pangkalpinang, dan menjadi ajang diskusi santai tapi penuh makna. Audy berbagi pengalaman tentang keberhasilan peternakan di berbagai daerah, terutama terkait peternak ayam petelur di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

“Saya sering cerita tentang Pulau Sumbawa yang kondisi alamnya gersang dan sulit air. Tapi, mereka berhasil beternak ayam petelur dengan memanfaatkan jagung sebagai pakan utama,” ujar Audy. Menurutnya, kehadiran jagung di wilayah tersebut menjadi kunci keberhasilan peternakan ayam, sehingga lebih baik mengirim pakan ternak berbasis jagung dibandingkan harus mengimpor telur dari luar daerah.

Baca juga :  Peduli Pendidikan, GOW Kota Solok Gelar Lomba Tahfizd dan Sunatan

Selain berbicara soal ayam petelur, Audy juga menyoroti potensi besar di Bangka Belitung untuk mengembangkan Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA). Program SISKA, yang menggabungkan ternak sapi potong dengan perkebunan kelapa sawit, sangat cocok diterapkan di Babel karena daerah ini memiliki lahan sawit yang luas dan sedikit permukiman penduduk.

“SISKA ini bisa dimanfaatkan untuk menambah populasi sapi di Babel. Lahan sawit yang luas adalah peluang besar bagi peternak untuk memelihara sapi,” jelas Audy. Ia menambahkan bahwa kotoran sapi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah di kebun sawit.

Audy juga membagikan contoh dari Sumatera Barat, di mana program peternakan sapi diintegrasikan dengan perkebunan sawit milik koperasi-koperasi petani. “Kalau di Sumbar, kami sudah menerapkan hal ini, dan hasilnya sangat baik. Setiap petani ternak kami dukung dengan bantuan, termasuk bagi yang bekerja sama dengan koperasi perusahaan sawit.”

Selain ternak, Audy juga menyoroti pentingnya sektor pertanian dalam arti luas. Di Sumbar, 10 persen dari APBD dialokasikan untuk sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan sosial. “Kami serius membangun sektor ini, karena pertanian adalah sumber utama ekonomi di Sumatera Barat,” tambahnya.

Baca juga :  Disambut Antusias di Nagari Batagak, Mahyeldi Tekankan Peran KAN Penjaga Budaya dan Agama

Audy juga bangga dengan program “Petani Milenial” yang sedang digalakkan di Sumbar. Program ini mendorong generasi muda untuk berinovasi di bidang pertanian dengan mengembangkan komoditas unggulan seperti kopi dan teh. Beberapa produk bahkan sudah diekspor dengan kemasan yang menarik melalui pelaku UMKM lokal.

“Alokasi APBD untuk pertanian membuat ekonomi di Sumbar tumbuh stabil. Rasio Gini di Sumbar termasuk yang terendah, dan tingkat kemiskinan juga terus menurun. Kami fokus pada pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Audy, menyimpulkan diskusinya dengan penuh semangat.

Turut hadir pada acara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan, dan SDM Maswar Dedi, Kepala Dinas Pariwisata Luhur Budianda, Kepala Biro Adpim Mursalim, Kepala Badan Penghubung Aschari Cahyaditama, dan Plh. Kepala Biro Umum Nolly EM. (NEM)