Indra Hardi Sutan Rajo Intan Mundur Dari Kader Partai Siap Mendukung Pasangan JFP-Candra dan Mahyeldi-Vasko

ArosukaPost.com- Tokoh tokoh idealis Kabupaten Solok hingga nagari yang memiliki integritas diri bermunculan. Bahkan ada yang berani mundur dari kader partai demi menyukseskan kontestasi Pilkada yang tengah bergulir. Dialah Indra Hardi Sutan Rajo Intan.

Indra Hardi yang lebih akrab disapa Dodi ini adalah putra kelahiran Nagari Lolo, Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Solok. Percakapan cukup panjang Arosuka Post melalui selularnya, Sabtu 12/10.

Ia menyampaikan, dalam menciptakan kenyamanan perjalanan politiknya yang lebih efektif, langkah mengundurkan dari kader Partai Demokrat dinilainya sangat tepat dan sudah dipertimbangkan secara matang. Ia tak ingin menjadi kutu loncat atau disebut pengkhianat partai saat menentukan dan menggunakan pilihannya saat ini.

“Agar perjalanan politik saya dalam kontestasi pilkada 2024 di Kabupaten Solok tersaji secara utuh dan tidak berefek negatif kepada saya dengan anggapan saya adalah kutu loncat politik, “ kata Sutan Rajo Intan ini.

Ia telah menandatangani surat pernyataan pengunduran dirinya sebagai kader Partai Demokrat tertanggal 7 Oktober lalu, dirinya siap dalam barisan pasangan Jon Firman Pandu-Candra untuk Calon Bupati/Wakil Bupati Solok dan Psangan Mahyeldi-Vasko untuk Cagub Sumbar.

Baca juga :  DPRD Dharmasraya Gelar Rapat Paripurna Tentang Pengumuman Pengusulan Pemberhentian Wakil Bupati

Menurutnya, meski di tingkat DPD Demokrat Sumbar memberikan mandat dukungan untuk Mahyeldi-Vasko, namun di Kabupaten Solok partai tempat nya bernaung selama ini, bukanlah mengusung pasangan cabup pilihan hatinya.

Ini merupakan salah satu bentuk sebagai seorang politik sejati bagi seorang Indra Hardi, dirinya begitu memiliki komitmen tak ingin menodai loyalitasnya di panggung politik. Ia telah mengambil langkah mengundurkan diri dari kepengurusan DPC Demokrat Kabupaten Solok.

“Salah satu penanaman nilai nilai loyalitas dalam partai politik adalah tegak lurus dengan keputusan partai, saya tak ingin menjadi orang orang yang berkhianat, meski itu dalam politik, “ujar pria paroh baya ini

Dodi menjelaskan, keputusan tersebut telah dipertimbangkan secara matang, tanpa ada paksaan dari siapapun. Ini juga bagian dari prinsip yang tertanam dalam dirinya, bahwa dalam berpolitik itu juga perlu penamaman nilai nilai etika dan integritas.

Selain itu bagi Dodi juga mengamalkan pesan Allah dalam Al-Quran dan hadist-hadist Rasulullah tentang kepemimpinan serta membaca kitab seorang ulama yang bernama Syaikh Muhammad Mubarak dengan judul kitabnya “NIZAM AL-ISLAM”.

Baca juga :  Dukungan Masyarakat Pasaman untuk Program Pertanian Mahyeldi-Vasko

Dijelaskannya dalam kitab tersebut menerangkan syarat-syarat pokok bagi seseorang bila ingin menjadi seorang pemimpin, diantaranya calon pemimpin itu memiliki aqidah yang lurus dan memiliki dedikasi diri mengabdi pada masyarakat serta memiliki wawasan yang luas dan berkomitmen kuat terhadap ajaran Islam.

Setelah menyatakan mundur, Indra Hardi yang berkomitmen dalam dirinya untuk berjuang sebatas kemampuannya untuk memenangkan pasangan JFP-Canda Cabup Solok nomor urut (3) dan Mahyeldi-Vasko untuk pasangan Cagub Sumbar Nomor urut (1).

Sebelumnya, beberapa orang kader Partai PAN, Nasdem juga memiliki kesamaan prinsip dengan Indra Hardi Sutan Rajo Intan, diantaranya Syaiful Anwar (kader Nasdem), Faisal (PAN) dan akan muncul kader kader lainnya yang berintegritas di Kabupaten Solok ini.

Kehadiran Indra Hardi ini dalam barisan JFP-Candra dan Mahyeldi-Vasko semakin menambah amunisi dan kekuatan tokoh tokoh berpengaruh di Kabupaten Solok dalam memenang kontestasi Pilkada yang semakin diambang pintu. Ini menambah catatan tokoh tokoh Kabupaten Solok makin terang untuk kemenangan Mahyeldi-Vasko. (Syam Chaniago)