Peningkatan Kapasitas Bundo Kanduang Nagari Bukik Kanduang: Ajang Pencerahan dan Kebersamaan

Arosukapost.comBukik Kanduang, Peningkatan kapasitas bagi Bundo Kanduang Nagari Bukik Kanduang, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, berlangsung dengan penuh semangat pada Sabtu, 28 September 2024, di MTs Bukik Kanduang. Acara ini menghadirkan narasumber utama, seorang budayawan sekaligus tokoh adat terkenal, Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting dari nagari, termasuk Wali Nagari, Ketua Badan Permusyawaratan Nagari (BPN), Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN), Ketua Bundo Kanduang Nagari Bukik Kanduang, serta anggota lainnya yang berjumlah sekitar 50 orang.

Acara yang bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada para Bundo Kanduang ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, yang diwakili oleh Pamong Budaya Wirasto, SH.

Dukungan dari berbagai pihak di nagari menjadi salah satu kunci penting suksesnya kegiatan ini, seperti yang disampaikan oleh Ketua KAN Bukik Kanduang, Datuk Mangkuto Sati.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan besar agar kegiatan ini mampu memberikan pencerahan bagi para Bundo Kanduang.

“Kami berharap kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai sumber pencerahan dan masukan yang berharga bagi Bundo Kanduang di Nagari Bukik Kanduang. Semoga apa yang disampaikan narasumber bisa menambah wawasan dan keterampilan mereka untuk menghadapi tantangan ke depan,” ujar Datuk Mangkuto Sati.

Baca juga :  Bundo Kanduang Nagari Simanau Kab Solok Dikukuhkan, Diharapkan Jadi Tauladan dan Bersinergi

Sementara itu, Wirasto, SH selaku perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, menekankan pentingnya sinergi dan dukungan antar lembaga dalam menjalankan kegiatan seperti ini.

Dalam sambutannya, ia menyoroti betapa pentingnya kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak untuk membangun kapasitas Bundo Kanduang di nagari.

“Pertemuan hari ini merupakan bagian dari peningkatan kapasitas Bundo Kanduang sekaligus ajang silaturahmi antar lembaga di Nagari Bukik Kanduang. Saya melihat dukungan dan kebersamaan yang sangat kuat dari semua lembaga yang ada di nagari, yang dibuktikan dengan kehadiran pimpinan-pimpinan lembaga dalam acara ini,” kata Wirasto.

Acara ini diisi dengan diskusi yang interaktif dan mendalam. Narasumber utama, Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto, memberikan materi yang menarik seputar adat istiadat dan peran penting Bundo Kanduang dalam menjaga kebudayaan Minangkabau.

Ia juga menekankan pentingnya peran Bundo Kanduang dalam menjaga keharmonisan keluarga dan masyarakat serta bagaimana Bundo Kanduang dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan nagari.

“Bundo Kanduang adalah tiang utama rumah gadang. Tanggung jawab yang besar ada di pundak mereka, tidak hanya dalam lingkup keluarga, tetapi juga masyarakat. Oleh karena itu, Bundo Kanduang harus terus memperkaya diri dengan ilmu, pengetahuan, dan pemahaman tentang adat serta perkembangan zaman agar bisa tetap relevan,” jelas Musra Dahrizal.

Baca juga :  Disparbud Kabupaten Solok Disambangi Pansus DPRD Pasaman, Ini yang Mereka Bahas

Kegiatan ini juga mendapatkan apresiasi dari para peserta yang hadir. Mereka merasa mendapatkan banyak ilmu baru dan pandangan yang segar tentang peran mereka sebagai Bundo Kanduang.

Dengan adanya dukungan dari pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, kegiatan serupa diharapkan dapat terus dilakukan di masa mendatang guna memperkuat kapasitas Bundo Kanduang di berbagai nagari di Kabupaten Solok.

Acara yang berlangsung selama beberapa jam tersebut ditutup dengan doa bersama, diikuti dengan sesi foto dan ramah tamah antar peserta.

Peserta pulang dengan membawa banyak ilmu baru yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjalankan peran mereka sebagai Bundo Kanduang yang menjaga marwah adat dan budaya Minangkabau.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menambah wawasan, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan silaturahmi antar lembaga di Nagari Bukik Kanduang, sebuah langkah kecil namun penuh makna dalam menjaga kekayaan budaya Minangkabau yang berharga. (WR)