Apakah Bakal Calon Bupati Dharmasraya Melawan Kotak Kosong Atau Kuda Hitam Turun Gunung ?

Arusukapost.com – Dharmasraya Menjelang pendaftaran bakal calon bupati (cabup) dan wakil bupati (cawabup) ke kantor KPU Dharmasraya yang akan dimulai pada 27, 28, dan 29 Agustus 2024, berbagai isu politik mulai berkembang.

Salah satu kabar yang beredar saat ini datang dari arah selatan, yakni Wali Nagari Sungai Rumbai Timur, Kecamatan Sungai Rumbai, Arisman Bagindo Sutan, S.Sos. Beliau disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat yang akan dipinang sebagai cawabup Dharmasraya untuk periode 2024 hingga 2029.

Hal itu terbukti di wilayah bagian selatan, di mana para tokoh masyarakat mengatakan bahwa siapapun nantinya bakal calon bupati yang mendapatkan perahu untuk berlayar, akan sangat pas berpasangan dengan Arisman, yang kini masih menjabat sebagai Wali Nagari Sungai Rumbai Timur. Selain sudah berpengalaman di bidang pemerintahan, sosok Arisman tak diragukan lagi, karena sudah tiga periode terpilih sebagai Wali Nagari Sungai Rumbai Timur.

Baca juga :  Bupati Dharmasraya Bersama Forkopimda Ikuti Sidang Istimewa DPRD Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi

Secara terpisah, Arisman Bagindo Sutan saat ditanyakan tentang pencalonannya sebagai wakil bupati periode 2024-2029 mengatakan bahwa pintu selalu terbuka.

“Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” ujarnya. Namun, ia menambahkan bahwa dirinya tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk dicalonkan sebagai wakil bupati, meskipun sudah ada yang menawarkan, katanya lirih sembari tersenyum.

Selain Arisman juga disebut – sebut yang bakal maju sebagai wabup Sutan Risky, yang sekarang sedang menjabat sebagai Wali Nagari Sungai Rumbai. Konon kabar yang beredar, kembaran dari Sutan Riska Tuanku Kerajaan ini beberapa waktu lalu sudah melaporkan daftar kekayaannya ke LKHPN yang merupakan salah satu dari syarat dari pencalonan.

Baca juga :  Ketua PKK Kabupaten Solok Hadiri Rapat Persiapan Jambore PKK Tingkat Provinsi Sumatera Barat 2024

Di sisi lain, banyak tokoh masyarakat yang meyakini bahwa jika salah satu calon wakil bupati diambil dari wilayah selatan, suasana politik dalam pesta demokrasi akan lebih berimbang. Namun, jika tidak, tentu alek demokrasi akan cenderung tidak seimbang. Suara pemilih dipastikan akan terpecah mengingat masyarakatnya yang majemuk.

Namun, yang menjadi perbincangan dan pertanyaan di kalangan para tokoh masyarakat hingga berita ini diturunkan adalah apakah bakal calon bupati akan menghadapi kotak kosong atau justru sebaliknya, ada “kuda hitam” yang turun gunung? Siapakah sosok tersebut? ungkap Rambli. (SP)