Sumbar  

MAN Solok Berbenah Menuju Madrasah Berkualitas Global dengan Lokakarya Kumer

Arosukapost.com – MAN Kota Solok menggelar Lokakarya Implementasi Kurikulum Merdeka (Kumer) dengan mengusung tema “Dengan Implementasi Kurikulum Merdeka Kita Wujudkan Madrasah Maju, Bermutu, dan Mendunia”. Lokakarya ini bertujuan untuk mempersiapkan guru dan tenaga kependidikan dalam menerapkan Kumer di tahun ajaran 2024/2025.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solok, H. Mustafa, didampingi Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Solok, Marion. Senin (3/6/24).

Dalam sambutannya, H. Mustafa menyampaikan bahwa Kumer merupakan perubahan besar dalam dunia pendidikan Indonesia.

“Perubahan yang terjadi pada kurikulum merupakan hal yang biasa dalam dunia pendidikan, sebagai seorang guru harus bisa memahami semua perubahan itu,” ujar H. Mustafa.

Baca juga :  Anggota DPRD Solok Selatan Periode 2019-2024 Pamit

Lokakarya ini diikuti oleh 58 peserta yang terdiri dari 49 guru dan 9 Pegawai Tata Usaha (TU). Kegiatan lokakarya akan dilaksanakan selama 2 hari.

Dalam laporannya, Marion menyampaikan bahwa lokakarya ini akan diisi dengan materi tentang Kumer, strategi pembelajaran, dan pengembangan kompetensi guru.

“Diharapkan melalui lokakarya ini, guru dan tenaga kependidikan MAN Kota Solok dapat memahami dan menerapkan Kumer dengan baik, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di madrasah,” ujar Marion.

Narasumber dalam lokakarya ini adalah Wakil Kepala Bidang yang menyampaikan semua program yang akan dilaksanakan untuk tahun 2024/2025.

Baca juga :  Polres Solok Gelar Kegiatan Sosial: Bantu Masyarakat dan Tukang Ojek, Lakukan Bakti Sosial di Tempat Ibadah

Selain itu, ada juga materi tentang tiga hal yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu:

Karakter yang bisa diteladani oleh peserta didik, amanah, dan jujur.

Keahlian (skill), guru harus kreatif, inovatif, kolaboratif, merupakan kerjasama tim dan komunikatif dengan penyampaian yang baik.

Menguasai literasi, keluasan pikiran guru dan wawasan/cakrawala yang luas, serta setiap guru harus meningkatkan kompetensi budaya membaca.

H. Mustafa berharap bahwa semua materi yang telah disampaikan dalam lokakarya ini dapat menjadikan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional, serta meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di madrasah. (Ito)