Arosukapost.com, Solok – Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok melaksanakan pelatihan Bolu Kukus selama 2 hari bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kabupaten Solok. di Chinangkiak Park, Selasa (24/10/23).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku usaha, khususnya dalam bidang olahan makanan.
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah yang diwakili oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan, Ahpi Gusta Tusri, S.STP, M.Si, serta dihadiri oleh Kepala bidang UKM Rinarti, S.Sos, Analis kebijakan muda Syawlani Affandi, Suryati, S.Sos, dan seluruh staf terkait.
Sebanyak 30 peserta dari berbagai UMKM Kabupaten Solok berpartisipasi dalam pelatihan ini. Mereka diajari oleh narasumber kompeten, antara lain Sekretaris Daerah, Wakil Ketua DPRD, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Solok, serta Tenaga Ahli Desain dan Kemasan. Salah satu instruktur pelaksana yang dihadirkan adalah Umi Qoriah, yang ahli dalam memasak Bolu Kukus.
Rinarti, Ketua pelaksana pelatihan Bolu Kukus, menjelaskan bahwa kegiatan ini didasari oleh berbagai pertimbangan, termasuk dokumen perencanaan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Solok tahun 2023, serta telaahan staf Kepala Dinas yang dikeluarkan pada tanggal 4 April 2023 dengan nomor 518.1/27/DKUKMPP-2023.
Tujuan dari pelatihan Bolu Kukus ini adalah untuk memungkinkan peserta dapat membuat Bolu Kukus yang cantik, lembut, enak, dan memiliki nilai jual tinggi. Diharapkan hasil pelatihan ini dapat membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan ekonomi keluarga mereka.
Cici, yang mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, mengungkapkan bahwa pelatihan Bolu Kukus ini dapat menjadi usaha pilihan yang memiliki nilai jual tinggi dengan berbagai variasi rasa dan bentuk.
“Pelatihan Bolu Kukus ini bisa menarik konsumen dan membuka peluang bisnis dalam bentuk snack box untuk berbagai acara.”ungkap Cici.
Dia juga menekankan pentingnya daya saing produk UMKM, yang harus beragam sesuai dengan permintaan pasar. Ini memerlukan strategi yang kuat untuk mempertahankan bisnis UMKM.
Cici menjelaskan bahwa alasan pentingnya pelatihan ini termasuk memberikan pengetahuan dan keterampilan, membuka jaringan usaha dengan mitra lain, memenuhi selera pasar, serta memperkuat karakteristik produk.
“Bagi peserta pelatihan dapat menerapkan dan mengembangkan apa yang mereka pelajari untuk meningkatkan pendapatan UMKM dan mendukung ekonomi keluarga.”tuturnya.
Cici juga mendorong peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan berharap agar mereka dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh setelah pelatihan berakhir. (Ito)
