Sumbar  

Pemerintah Kabupaten Solok Inovatif dalam Budidaya Ulat Maggot untuk Pengelolaan Sampah Organik

Kepala Dinas Lingkung Hidup Kabupaten Solok Asnur, SH, MM diruang kerja (Arosukapost.com)

Arosukapost.com, Solok – Pemerintah Daerah Kabupaten Solok, melalui Dinas Lingkungan Hidup, telah mengambil langkah inovatif dalam mengatasi masalah sampah organik dengan memanfaatkan budidaya ulat maggot.

Langkah ini menjadi lebih signifikan setelah penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fakultas Biologi Universitas Negeri Andalas Padang, yang melibatkan mahasiswa dan dosen dalam studi tentang ulat maggot.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok, Asnur, SH, MM, didampingi oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Alkamri dan Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda Susilawati, ST, M.PWK, menjelaskan bahwa sumber bahan baku untuk budidaya maggot ini yaitu sampah organik seperti sampah sisa dapur rumah tangga, seperti sayuran dan buah-buahan. ungkap Asnur diruang kerjanya (26/9/23)

Baca juga :  Hadiri Kontes AKB Sungai Rotan, Athari : Potensi Wisata Daerah Harus Didukung dengan Infrastruktur yang Baik

Selain itu, ulat maggot ini juga dapat digunakan sebagai pakan ikan, menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat dan kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Solok serta Unand yang bertujuan mengurangi sampah organik dan sampah basah.

Asnur menyatakan, harapan dari budidaya ulat maggot ini adalah setiap nagari (desa) memiliki kelompok budidaya maggot.

“Saat ini, beberapa kelompok telah kami latih dan sosialisasikan. Sesuai dengan aturan yang ada, kami telah menganggarkan secara bertahap untuk lebih banyak sosialisasi, sehingga mereka dapat mengumpulkan sampah-sampah basah dan mengolahnya dengan ulat maggot untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.” tuturnya.

Program ini juga melibatkan praktik lapangan, di mana masyarakat diajak untuk mengunjungi rumah maggot yang dibina oleh Universitas Negeri Andalas.

Baca juga :  Pakai Sabu, Warga Saok Laweh Diamankan Satres Narkoba Polres Solok Kota

Lebihlanjut ia megungkapkan tujuannya adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan bagaimana ulat maggot dapat menjadi sumber ekonomi tambahan.

Asnur menambahkan, Dampak negatif dari program ini sangat minim.

“Ulat maggot ini tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap, selama kita menjaga kebersihan seperti kita merawat kandang ayam.” tambah Asnur.

Program ini akan terus kita dorong dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat kelompok budidaya ulat maggot dan akan difasilitasi dengan dana yang ada.

Dengan inisiatif ini, Pemerintah Kabupaten Solok berharap dapat memberikan solusi yang berkelanjutan dalam mengelola sampah organik, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. (Ly/RS)