Sumbar  

Memelihara dan Mewarisi Adat Budaya: Sanggar Seni Siriah Pulang Ka Pitunggua

Arosukapost.com – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang semakin menjauhkan masyarakat, terutama generasi muda, dari akar budaya dan tradisi mereka, Sanggar Seni Siriah Pulang Ka Pitunggua tetap setia pada tugasnya untuk melestarikan adat budaya dan tradisi, khususnya adat Salingka Nagari.

Sanggar ini berlokasi di Jorong Lurah Nan Tigo, Nagari Salayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Pimpinan sanggar ini, Dt. Palawan Sati, telah menjadi duta seni yang diakui dan sering diminta untuk tampil oleh pemerintah kabupaten dan provinsi Sumatera Barat.

Namun, ketenaran mereka bukanlah satu-satunya tujuan; yang lebih penting adalah memelihara dan mewarisi nilai-nilai adat dan budaya yang berakar dalam masyarakat Minangkabau.

Baca juga :  DPRD Kabupaten Solok Akan Laksanakan Reses Masa Sidang Ketiga Tahun 2022

Sanggar Seni Siriah Pulang Ka Pitunggua sangat aktif dalam pembinaan dan pengembangan berbagai seni dan tradisi.

Beberapa di antaranya termasuk pidato pasambahan adat, randai, tari piriang, talempong, dan silek. Namun, yang khusus menarik perhatian generasi muda adalah upaya mereka dalam melestarikan silek tradisional, khususnya silek tuo Kumango.

Menurut Maryulis Dt. Rajo Nan Sati, salah satu tokoh utama dalam sanggar ini, silek cukup diminati oleh generasi muda.

Mereka berkomitmen untuk mengembangkan dan menjaga silek tradisi silek tuo Kumango.
Ini adalah bentuk perlawanan terhadap arus modernisasi yang mengancam untuk menghapuskan akar budaya.

Baca juga :  Perayaan 1 Muharram 1446 H dan Pengukuhan Pengurus PGMNI Kab. Solok di Islamic Center Koto Baru, Kabupaten Solok

Sanggar ini berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih besar untuk pengembangan seni dan budaya tradisional, sehingga mereka dapat terus melestarikan dan mewarisi warisan budaya ini.

Sanggar Seni Siriah Pulang Ka Pitunggua adalah contoh yang menginspirasi dari bagaimana masyarakat lokal dapat bekerja sama untuk menjaga adat dan budaya mereka tetap hidup di era modern ini.

Semangat mereka dalam melestarikan silek dan tradisi lainnya adalah upaya berharga untuk memastikan bahwa generasi mendatang tidak kehilangan akar budaya yang merupakan bagian penting dari identitas mereka. (WR)