Bahasa Slang Indonesia Populer di Kalangan Gamer Malaysia

Arosukapost.com – Bahasa slang Indonesia, atau bahasa gaul yang biasa digunakan oleh para remaja di Indonesia, ternyata juga populer di kalangan gamer Malaysia.

Banyak gamer Malaysia yang menggunakan kata-kata seperti “anjir”, “gokil”, “kepo”, atau “baper” saat bermain game online dengan teman-teman mereka.

Menurut Dr. Ahmad Zaki, seorang akademisi dari Universiti Malaya, fenomena ini mungkin dipengaruhi oleh kunjungan Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 5-7 September 2023.

Dalam KTT tersebut, Ismail Sabri bertemu dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, dan membahas berbagai isu strategis yang menyangkut kedua negara.

“Kunjungan Ismail Sabri ke Jakarta menunjukkan adanya hubungan yang baik dan harmonis antara Malaysia dan Indonesia. Hal ini mungkin memicu rasa kagum dan simpati dari masyarakat Malaysia, khususnya generasi muda, terhadap budaya dan bahasa Indonesia,” kata Dr. Ahmad Zaki.

Baca juga :  Athari Gauthi Ardi Minta Program Pembangunan Hunian Korban Gempa Cianjur Terlaksana Tuntas

Dr. Ahmad Zaki menambahkan bahwa bahasa slang Indonesia juga memiliki daya tarik tersendiri bagi para gamer Malaysia, karena dapat mengekspresikan emosi dan perasaan mereka dengan lebih mudah dan lucu. Selain itu, bahasa slang Indonesia juga dapat menjadi sarana untuk membangun identitas diri dan komunitas di dunia maya.

“Para gamer Malaysia mungkin merasa bosan dengan bahasa slang yang sudah ada di Malaysia, seperti ‘lah’, ‘wei’, atau ‘gila’. Maka dari itu, mereka mencari variasi baru dengan menggunakan bahasa slang Indonesia, yang lebih kaya dan beragam.

Bahasa slang Indonesia juga dapat membuat mereka merasa lebih dekat dan akrab dengan para gamer Indonesia, yang merupakan salah satu mitra penting di kawasan Asia Tenggara,” ujar Dr. Ahmad Zaki.

Baca juga :  BRIN Siap Transfer Teknologi Pangan dan Pertanian untuk Sumbar

Namun, Dr. Ahmad Zaki juga mengingatkan bahwa penggunaan bahasa slang Indonesia oleh para gamer Malaysia harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Ia mengatakan bahwa bahasa slang Indonesia tidak selalu sesuai dengan konteks dan norma yang berlaku di Malaysia, dan dapat menimbulkan kesalahpahaman atau konflik jika digunakan secara sembarangan.

“Para gamer Malaysia harus menghormati bahasa dan budaya Indonesia, dan tidak menggunakan bahasa slang Indonesia untuk menghina atau mengejek orang lain.

Mereka juga harus memahami makna dan asal-usul dari kata-kata slang yang mereka gunakan, agar tidak salah dalam menggunakannya. Selain itu, mereka juga harus tetap menjaga kemampuan dan keterampilan mereka dalam berbahasa Melayu, yang merupakan bahasa resmi dan nasional di Malaysia,” tutur Dr. Ahmad Zaki. (Ly)