Athari Gauthi Ardi Kecam Keras Pimpinan Ponpes di Serang yang Cabuli 5 Santriwati

Arosukapost.com, Jakarta – Kasus pelecehan seksual tak pernah ada habisnya, mirisnya perbuatan bejat ini kembali dilakukan oleh salah seorang Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes). Kali ini terjadi di salah satu Ponpes tradisional di wilayah Kabupaten Serang, Banten. Pelaku berinisial MJN (60) itu diduga mencabuli 5 santriwatinya.

Diketahui korban merupakan santriwati masih kategori bawah umur, yakni dua orang berusia 17 tahun, satu orang 13 tahun, satu orang usia 16 tahun, dan terakhir berusia 15 tahun. Saat ini pelaku sudah diamankan oleh anggota unit PPA Satreskrim Polres.

Terkait persolan ini mengundang reaksi keras dari Anggota DPR RI asal Sumatera Barat, Athari Gauthi Ardi. Legislator yang dikenal konsen terhadap isu ruang aman bagi perempuan dan anak ini menilai perlu ada langkah tegas untuk menyisir para predator seksual, khususnya di lingkungan pendidikan.

Baca juga :  Dihadiri Ratusan Masyarakat, Edisar: Rugi Masyarakat Kabupaten Solok tidak Pilih Athari

“Kalau seperti ini artinya ada sesuatu yang perlu kita ungkap, pasti ada masalah besar dan saya yakin masih banyak kejadian serupa namun belum terungkap. Saya kira kita perlu ambil langkah tegas, temukan predator-predator itu dan jangan sampai terus merenggut ruang aman khususnya bagi perempuan dan anak,” tegas Athari saat dihubungi Sabtu (25/2/2023).

Srikandi Partai Amanat Nasional (PAN) itu meminta aparat penegak hukum, aktivis dan masyarakat untuk sama-sama memerangi predator seksual yang semakin hari mengancam hingga ke lingkungan pendidikan.

“Bagi saya ini tugas kita semua, mari bersama-sama kita perangi, bagi penegak hukum tindak tegas pelaku dan hukum secara maksimal. Tidak ada toleransi kita terhadap pelaku-pelaku bejat seperti itu,” ujar Athari.

Baca juga :  Polri: Segera Lapor Jika Ada Gerakan Radikalisme

Athari juga menghimbau kepada orang tua agar hati-hati dalam memilih tempat untuk anak dan perlu dibekali edukasi untuk langkah pencegahan agar anak terhindar dari kasus-kasus seperti ini.

“Saya juga himbau kepada setiap orang tua hati-hati memilih tempat untuk menitipkan anak, lihat dan ketahui dulu bagaimananya, terkhusus keamanan anak. Disamping itu anak juga perlu dibekali pengetahuan tentang ancaman kekerasan seksual, ajarkan mereka melakukan tindakan untuk menghindari ancaman tersebut. Insyaallah ikhtiar kita secara bersama untuk memerangi kasus kasus kekerasan seksual ini membuahkan hasil yang baik dan ruang aman dimanapun kita berada selalu ada,’ tutupnya.