20 Parpol Ikuti Briefing Executive Bersama KPK, Petinggi: Partai Politik Punya Peran Penting

Gedung KPK.
Gedung KPK.

Arosukapost.com, Jakarta- Kader Parpol memiliki kerentanan melakukan tindak pidana korupsi. Hal ini diungkapkan Pimpinan KPK Firli Bahuri, Rabu (18/5/22) saat executive briefing dalam rangkaian program Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu bersama para ketua dan pengurus partai politik, di Aula Gedung Merah Putih KPK.

“Partai politik punya peranan penting dalam menentukan masa depan Indonesia yang bebas dari korupsi. Melalui partai politik, lahir para pemimpin bangsa,” ungkap Firli Bahuri.

Dijelaskan, berdasarkan data hingga April 2022, KPK telah menangani 310 perkara yang melibatkan anggota DPR dan DPRD, 22 perkara yang melibatkan gubernur, serta 148 perkara yang melibatkan wali kota, bupati dan wakil. Angka tersebut menyumbang 35 persen dari keseluruhan jumlah perkara.

Baca juga :  Puluhan Remaja Bukan Pasutri Diamankan Satpol PP Padang

“Melalui pemilu, parpol melahirkan wakil rakyat serta para pemimpin daerah dan nasional. Kader parpol yang terpilih juga berperan menyusun regulasi untuk kesejahteraan bangsa. Untuk itu peran parpol sangat penting bagi bangsa Indonesia,” kata Firli.

Adapun 20 parpol yang hadir dalam kegiatan executive briefing PCB terpadu ini yaitu Partai Amanat Rakyat (PAN), Partai Beringin Karya (Berkarya), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat (PD), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Baca juga :  Menuju Kabupaten Statistik, Dharmasraya Gelar Bimbingan Teknis

Kemudian Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan penandatanganan deklarasi bersama Integritas Partai Politik oleh para Ketua Umum atau Pengurus yang mewakilinya.

Editor: DW